4 Agen Moderasi Kota Yogyakarta Dikukuhkan

Yogyakarta —Empat orang agen moderasi beragama Kota Yogyakarta
dikukuhkan. Pengukuhan itu dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag)
Kota Yogyakarta, Rabu (17/4/2024). Keempat agen dipilih dari ASN
Kemenag Kota Jogja lintas agama yang dinilai berkompeten. Pengukuhan
ini menjadi salah satu upaya penguatan moderasi beragama di Kota
Jogja.

Kepala Kemenag Kota Jogja Nadhif menuturkan penguatan moderasi
beragama sejatinya telah digaungkan sejak lama, tepatnya pada 2019.
Namun, saat itu fokusnya hanya di lingkup internal ASN kemenag saja.
Sejak tahun 2023, muncul peraturan presiden yang mendorong Kemenag di
setiap wilayah untuk meluaskan gaung moderasi beragama. Lalu, Kemenag
Kota Jogja berinisiasi untuk mengukuhkan Agen Moderasi Beragama yang
bisa bekerja secara lebih ekspansif.

“Agen punya kewajiban untuk melakukan edukasi, sosialisasi, komunikasi
dengan masyarakat tentang pentingnya moderasi beragama,” ujar Nadhif.

Keempat Agen Moderasi Beragama Kemenag Kota Jogja ini nantinya diminta
melakukan sosialisasi di KUA, madrasah, hingga menggandeng berbagai
tokoh masyarakat. Menurutnya, keberadaan Agen Moderasi Beragama ini
penting. Sebab, Indonesia khususnya

Kota Jogja merupakan wilayah heterogen. Ada berbagai agama, suku,
maupun ras yang ada di Kota Jogja. Jika tak dibentengi dengan
kesadaran moderasi beragama yang kuat, dikhawatirkan justru nanti akan
terjadi disharmonisasi.

“Moderasi beragama itu hakikatnya saling memahami saling menghargai.
Munculnya adalah toleransi, tidak mengaku dirinya itu paling benar,”
imbuhnya.

Nadhif mengaku bersyukur pada kondisi toleransi yang terjadi di Kota
Jogja. Selama ini tak ada persoalan berarti terkait dengan toleransi
di Kota Jogja di tengah berbagai perbedaan yang ada. Misalnya saja
bulan Ramadan beberapa waktu lalu yang waktu mulainya berbeda. Selain
itu, perayaan Paskah 2024 juga bersamaan dengan datangnya bulan
Ramadan.

“Itu Alhamdulillah bisa tenang. Teman-teman kita yang Kristen, Katolik
bisa merayakan dengan nyaman, dengan tenang di tengah kawan-kawan kita
yang melakukan puasa Ramadan,” tuturnya.

Dia berharap 4 Agen Moderasi Beragama yang telah dikukuhkan bisa
menjadi suri tauladan. Selain itu, mereka juga didorong untuk segera
menyusun program-program strategis dalam rangka mendesiminasikan
konsep moderasi beragama di tengah masyarakat.

“Saya minta kepada teman-teman melakukan pendekatan, susun
program-program strategis, sehingga pada saatnya masyarakat tidak
bingung terkait dengan moderasi beragama,” tandasnya.