Manado – Generasi muda adalah sasaran utama propaganda paham radikalisme dan terorisme, terutama kelompok radikal Islamic Stateg of Iraq and Syria. Pasalnya generasi muda adalah penggiat dunia maya, yang menjadi sarana propaganda radikalisme dan terorisme sekarang ini. Untuk itulah Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Utara (Sulut) mengumpulkan kurang lebih 300-an pemuda lintas agama dalam Dialog Pencegahan Terorisme yang bertema “Peran Pemuda dan Wanita Dalam Mencegah Paham dan Gerakan Radikal Terorisme di Sulawesi Utara. Kegiatan ini digelar di Hotel Lyon, Manado, Kamis (27/11/2015).
Sekretaris FKPT Sulut Eka Tindangin SH mengatakan kegiatan ini awalnya mengundang 200an peserta. Namun ia mengaku terkejut karena peserta yang datang melebih target sekitar 300an lebih. Ini membuktikan bahwa generasi muda Sulut sangat peduli dan siap menjadi garda terdepan dalam pencegahan terorisme.
“Mereka berasal dari organisasi pemuda dari berbagai agama di Sulut juga dari akvitis dakwah dari berbagai kampus di Manado dan Organisasi Kepemudaan yang lain. Ini membuktikan pemuda dan pemudi Sulut sadar bahwa terorisme itu adalah tindakan yang harus dilawan demi untuk menciptakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apalagi di Sulut memang terkenal dengan toleransi antar masyarakat beragama,” kata Eka.
Hadir sebagai narasumber kegiatan ini adalah Frengky Rengkung S. IP. M.A (Dosen Universitas Sam Ratulangi), Edwin H Silangen, SE, MS (Kaban Kesbangpol Sulut), dan Sulaiman Mapiasse, Phd (Dosen IAIN Manado).
Melalui kegiatan ini diharapkan terciptanya gerakan bersama yang dilakukan oleh seluruh unsur generasi muda dalam mencegah paham radikal terorisme serta menjadi Sulut tetap aman dan terhindar dari berbagai aksi terorisme. Lebih penting lagi, diharapkan kegiatan ini bisa memberikan masukan dan rekomendasi berharga dari kalangan generasi muda untuk kebersamaan menjaga Sulut dari bahaya terorisme.