Jakarta – Puluhan mantan narapidana terorisme (napiter) di Makassar
mengikuti pelatihan Teknisi AC di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan
Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Makassar, Kementerian Sosial RI, di
Makassar, Selasa, (21/1/ 2025). Pelatihan servis AC dikhususkan untuk
mantan narapidana dan orang terpapar paham radikalisme berbasis
kekerasan. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam
pencegahan tindak pidana terorisme sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2018.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Eddy
Hartono, menggelar mengatakan, kegiatan pelatihan ini adalah hasil
kolaborasi dari PT Astra, Densus 88 serta BBPPKS Kemensos.
“Kegiatan pelatihan Teknisi AC disponsori oleh PT Astra dan juga
diinisiasi oleh Densus 88 serta BBPPKS Kemensos. Ini merupakan
kolaborasi,” ujar Komjen Pol Eddy Hartono saat membuka kegiatan.
Ia mengungkapkan, pelatihan ini tidak hanya bertujuan memberikan
keterampilan teknis, tetapi juga mendukung program nasional untuk
membuka lapangan kerja berkualitas dan mendorong kewirausahaan.
Program ini, menurut Eddy, sejalan dengan visi Asta Cita dari Presiden
Prabowo Sobianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Yaitu membuka lapangan kerja yang berkualitas dan mendorong
kewirausahaan. Dan ini juga merupakan program berkelanjutan. Makanya
ini dibekali,” tambahnya.
Eddy juga menekankan pentingnya pelatihan ini dalam membangun
kemandirian para peserta, sehingga mereka dapat memiliki keterampilan
yang menghasilkan penghasilan untuk mendukung kebutuhan keluarganya.
“Bagaimana secara teknis memperbaiki AC dengan mengakomodir
kemandirian. Mereka berusaha mendapat penghasilan untuk menghidupi
keluarganya,” jelasnya.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 30 orang peserta, yang telah melalui
proses asesmen oleh Densus 88.
Eddy menyebut, jumlah peserta tidak menjadi prioritas utama, melainkan
bagaimana program ini sesuai dengan kebutuhan dan potensi
masing-masing individu.
“Mungkin kalau jumlah relatif, yang penting Densus 88 menyatakan bahwa
ini tergantung daripada asesmen, mana yang berminat untuk membuat
usaha atau hal yang lain,” ujar Eddy.