Kabul – Sebanyak 200 anggota ISIS dilaporkan menyerah di kawasan utara Afghanistan. Mereka menyerah setelah digempur baik dari Taliban maupun pasukan pemerintah yang disokong oleh Amerika Serikat (AS) Provinsi Jowzjan.
Dilansir dari Radio Free Europe (RFE) pada Rabu, (1/8), Kepala Kepolisian Provinsi Faqeer Mohammad Jawzjani mengatakan, setidaknya 200 militan ISIS telah menyerah di distrik Darzab sejak akhir pada tanggal 31 Juli.
Jawzjani mengatakan, kubu ISIS utama di Afghanistan Utara sekarang berada di bawah kendali Taliban, yang telah memerangi kelompok pesaingnya di sana selama satu bulan.
“Fenomena Daesh telah sepenuhnya dihilangkan dan orang-orang telah dibebaskan dari siksaan di Provinsi Jawzjan,” kata Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah pernyataan, menggunakan akronim Arab untuk kelompok ISIS.
Kepala Polisi Distrik Darzab Mohammad Ismail membenarkan hal itu, militan ISIS menyerah dan mengubah diri mereka menjadi pasukan keamanan Afghanistan di tengah bentrokan yang sedang berlangsung. Pejabat lainnya mengatakan, seorang komandan senior ISIS di Afghanistan Utara, yang diidentifikasi sebagai Mawlawi Habiburrahman, termasuk di antara militan yang menyerah.
Wakil Kepala Kepolisian Provinsi Jawzjan Abdul Hafeez Khashi mengatakan, pertempuran antara kedua kelompok itu terjadi pada 31 Juli dan masih berlangsung hingga saat ini. Delapan militan Taliban dan enam militan ISIS tewas dalam pertempuran itu. Hingga saat ini belum ada komentar langsung dari kelompok Taliban atau ISIS.
Bulan lalu, Komandan Militer AS di Afghanistan Jenderal John Nicholson menyatakan keprihatinan tentang kehadiran ISIS di negara tersebut. “Kami melihat Taliban memerangi ISIS, dan kami mendorong itu karena ISIS harus dihancurkan,” katanya.
Menurut Nicholson, tidak ada tempat bagi ISIS di masa depan Afghanistan. Pemerintah Afghanistan berjuang untuk memerangi Taliban, ISIS, dan kelompok militan lainnya sejak penarikan sebagian besar pasukan NATO pada 2014.