Barcelona – Dua pria asal Aljazair ditahan dalam operasi anti-terorisme di Barcelona, kota terbesar kedua di Spanyol pada Selasa (14/7/2020) pagi. Kedua warga Aljazair itu adalah bagian dari jaringan yang sedang diselidiki sejak 2017, yang merencanakan serangan dengan bahan peledak di Barcelona, kata polisi wilayah Catalan dalam sebuah pernyataan.
“Penyelidikan telah memungkinkan kami untuk mengidentifikasi area di mana jaringan teroris telah merencanakan untuk bertindak, serta menentukan bahwa kelompok tersebut sudah mulai mendapatkan kapasitas tentang cara membuat alat peledak dan cara mendapatkan senjata perang yang mereka butuhkan untuk dibawa. keluar dari serangan mereka,” bunyi pernyataan kepolisian Barcelona dilansir dari reuters, Rabu (15/7/2020).
Kegiatan kelompok-kelompok millitan menjadi prioritas utama bagi polisi di Spanyol setelah gerilyawan Islam menggunakan van menabrak pejalan kaki di boulevard Las Ramblas Barcelona pada Agustus 2017 dan melakukan serangan lanjutan di kota lain, menewaskan total 16 orang.
Pada bulan Mei, polisi menangkap seorang pria Maroko di Barcelona dengan dugaan memiliki hubungan dengan Negara Islam yang mereka yakini merencanakan serangan militan.
Sebanyak 16 tersangka militan telah ditangkap di Spanyol dari awal tahun hingga 5 Juli.