Surabaya – Sebanyak 195 personel TNI yang tergabung dalam Satgas Ambalat dan Satgas Puter (Pulau Terluar) siap menjaga kawasan perbatasan di Pulau Sebatik, Kalimantan Timur.
Dinas Penerangan Korps Marinir dalam keterangan pers yang diterima Antara di Surabaya, Jumat, menyatakan ke-195 personel itu bertugas selama sembilan bulan sejak Senin (21/12).
Mereka telah dilepas Wakil Komandan Pasmar 1 Kolonel Mar Bambang Sutrisno dalam Gelar Kesiapan Pasukan Satgas Ambalat XX dan PAM Pulau Terluar XVIII Tahun 2015, di Bumi Marinir Gedangan, Sidoarjo (17/12).
Ada 130 personel yang akan ditempatkan di Ambalat, dan 45 orang di Puter. Di Ambalat mereka ditempatkan di beberapa pos, seperti poskotis Sie Bajo, Sie Taiwan, Balensiku, Tembaring, Bambangan, dan Sie Bajo, sedangkan di Puter, yakni Bras, Dana Rote, dan Batek.
“Selama dinas waspadai penjualan manusia, wanita, perbudakan, pencurian hasil laut, kayu, narkoba, pembajakan, perampokan, dan ISIS. Pulau terluar bisa menjadi masuk dan keluar, termasuk masuknya pelarian dari luar negeri,” tegas Wakil Komandan Pasmar 1 Kolonel Mar Bambang Sutrisno.
Menurut dia, penugasan kepada prajurit Pasmar-1 Korps Marinir adalah suatu kepercayaan pimpinan, lanjutnya, sedangkan kepercayaan adalah suatu kehormatan sekaligus merupakan kebanggaan, karenanya tugas yang diemban harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab.
“Jauhi perselisihan dengan masyarakat, selain itu juga bisa menjadi bagian dari masyarakat dan mencari nilai-nilai kearifan budaya lokal sehingga kehadiran Satgasmar Ambalat XX dan Pulau Terluar XVIII bisa diterima masyarakat, dan jalin kerja sama dengan satuan tugas yang lain seperti Polri, TNI dan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Komandan Satgasmar Ambalat XX Kapten Marinir Deny Aprianto didampingi Komandan Satgasmar Pulau Terluar XVIII Kapten Marinir La Ode Arjuna mengatakan, sebelum berangkat ke daerah penugasan, Satgasmar Ambalat XX dan Pulau Terluar XVIII telah menerima pembekalan.
“Pembekalan itu meliputi kondisi geografi dan demografi, pengetahuan keimigrasian, pengetahuan hukum HAM dan Humaniter, pengetahuan hukum laut internasional, situasi keamanan saat ini di daerah perbatasan dan pengetahuan agama, adat istiadat serta bahasa yang dipakai masyarakat pulau Sebatik,” katanya.
Gelar kesiapan itu dihadiri Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Sugianto, S.Sos, Asops Danpasmar-1 Kolonel Marinir I Made Sukada, Aspers Kolonel Marinir Sumantri, Asrena Kolonel Marinir Silalahi, Dandenprov Pasmar-1 Letkol Mar Slamet, Danyonif-1 Mar Letkol Mar Heru Gunawan, dan Danyonif-3 Mar Letkol Mar Bakti Dasasasi.
Sumber : antarajatim