12 Negara Bahas Perkembangan dan Pengaruh Kelompok Teroris Global

Bali – Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah menjadi tuan rumah (co-host) penyelenggaraan pertemuan regional ke-6, Heads of Intelligence and Security Services Concerning ISIL (Da’esh) and Al-Qaida Influences in Southeast Asia, yang berlangsung di The Anvaya Beach Resort Kuta, Kab. Badung, Bali, pada 9-10 November 2017 lalu.

Acara ini telah menjadi komitmen dari Pemerintah Indonesia untuk menjadi tuan rumah pertemuan regional ke-6 sebagaimana telah disampaikan pada pada pertemuan sebelumnya yang berlangsung di Bangkok pada bulan November 2016 lalu.

Pertemuan Regional ke-6 di Bali ini diikuti 74 peserta yang berasal dari 12 negara, yaitu Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Jepang, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Viet Nam, dan Tim Monitoring PBB-New York.

Kepala BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H., dalam sambutan pembukaanya menyampaikan bahwa pertemuan tersebut digelar dalam rangka memfasilitasi pertukaran informasi antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan mendorong peningkatan implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB dalam menanggulangi jaringan terorisme.

“Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk meningkatkan pendekatan keras (hard approach) disamping pendekatan lunak (soft approach), khususnya penegakan hukum, yang sejalan dengan Resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB,” tegas Kepala BNPT.

Lebih lanjut mantan Sekretasis Utama (Sestama) Lemhanas ini juga menjelaskan kalau pada pertemuan ini para peserta juga membahas dan saling bertukar informasi mengenai perkembangan dan pengaruh kelompok teroris global, khususnya Al-Qaida dan ISIL/ISIS, di negara masing-masing dan di kawasan.

“Selain itu juga mendiskusikan upaya-upaya bersama memberantas terorisme yang telah mengancam keamanan global. Dan tim Monitoring PBB juga ingin mengetahui perkembangan setiap negara anggota PBB di kawasan dalam menindaklanjuti resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB terkait terorisme dan sanksi terhadap Al-Qaida, ISIL serta jaringannya,” kata mantan Kabarekrim Polri ini

Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kapolda Jawa Brat dan Kepala Divisi Humas Polri ini juga memberikan penghargaan atas kehadiran peserta yang merupakan bukti keseriusan negara-negara di kawasan untuk meningkatkan kerja sama dalam penanggulangan terorisme.

Pada pertemuan ini, delegasi Indonesia terdiri dari wakil dari Kementerian/Lembaga (K/L) terkait, yaitu BNPT, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Direktorat Jenderap Pemasyarakatan (Ditjen PAS) pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Detasemen Khusus (Densus) 88/Anti Teror Polri dan Pusat pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).

 

Seperti diketahui, pertemuan Regional ke-6 diketuai bersama (co-chairs) oleh Kepala BNPT dan Duta Besar, Edmund Fitton-Brown selaku Ketua Tim Monitor PBB. Dari BNPT sendiri selain dihadiri Kepala BNPT juga dihadiri Deputi III bidang Kerjasama Internasional, Irjen Pol. Drs. Hamidin, Direktur Konvensi dan Perangkat Hukum Internasional (KPHI), Brigjen TNI (Mar) Yuniar Ludfi, Direktur Bilateral, Brigjen Pol. Budiono Sandi dan Direktur Regional dan Multilateral, Andhika Chrisnayudhanto, S.IP, SH, MA

Sehari sebelum pertemuan, BNPT menjamu para peserta pada acara Welcome Dinner tanggal 8 November 2017, sementara Polda Bali menjadi tuan rumah acara makan malam di hari pertama pertemuan tanggal 9 November 2017.

Pertemuan Regional Heads of Intelligence and Security Services Concerning ISIL (Da’esh) and Al-Qaida Influences in Southeast Asia ini merupakan pertemuan reguler yang diadakan oleh Analytical Support and Sanctions Monitoring Team of the Security Council-ISIL (Da’esh) & Al-Qaida Sanctions Committee sebagaimana diamanatkan dalam resolusi DK PBB, salah satunya resolusi 2368 (2017) Annex I (v).

Hasil yang diperoleh pada pertemuan regional ini akan menjadi rekomendasi yang akan disampaikan kepada DK PBB. Dengan digelarnya pertemuan di Bali ini, maka Indonesia telah dua kali menjadi tuan rumah. Dimana pada tahun 2011 silam, Indonesia menjadi tuan rumah yang diadakan di Jakarta.