12 Lokasi Latihan Kelompok JI Ditemukan di Jawa Tengah

12 Lokasi Latihan Kelompok JI Ditemukan di Jawa Tengah

Jakarta – Pengungkapan demi pengungkapan dilakukan Densus 88 Antiteror Mabes Polri terkait keberadaan kelompok teroris, Jamaah Islamiyah (JI). Terbaru, Densus 88 menemukan 12 lokasi di Jawa Tengah (Jateng) yang diduga kuat dijadikan lokasi pelatihan kelompokJI untuk pelatihan bela diri dan merakit bom.

Salah satunya di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Hal itu diketahui saat polisi membongkar dan melakukan simulasi pelatihan Jamaah Islamiyah, Senin (28/12/2020).

“Kemarin kami sudah melihat bagaimana lokasinya yang ada di Semarang. Bahwa Jaringan JI ini mempunyai beberapa lokasi ada di Jateng, saya tak bisa sebutkan di mana tapi ada 12 lokasi di Jateng,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam jumpa pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

Argo menjelaskan di lokasi tersebut kelompok tersebut menyewa beberapa villa yang dijadikan tempat pelatihan anggota-anggota Jamaah Islamiyah selama enam bulan pendidikan.

“Kemarin sudah kami tengok ke sana sudah kami lihat seperti apa pelatihan tersebut dan tentunya sudah kami sampaikan bahwa itu ada suatu tempat seperti rumah villa itu ya beberapa rumah yang digunakan untuk pelatihan di sana,” jelas Argo.

Dalam temuan di lokasi itu, polisi juga menyebut bahwa pelatihan itu dipimpin oleh narapidana teroris Joko Priyono alias Karso yang ditunjuk sebagai pelatih oleh Amir atau Pimpinan JI Para Wijayanto.

Karso ditangkap pada 2019 lalu dan telah berstatus narapidana dengan masa hukuman 3,8 tahun penjara. Karso juga bertugas untuk merekrut pelatih. Setidaknya ada delapan orang yang diajak untuk menjadi pengajar kelompok tersebut.

“Ada 8 pelatih yang direkrut Karso ini kemudian digunakan untuk melatih murid yang kami sebutkan bahwa dia punya jaringan Ponpes JI yang kemudian diambil 10 besar itu kemudian direkrut tidak semua 10 besar ya tetapi ada yang dipilih dilihat kemudian bagaimana dia dilihat mentalnya, kemudian bagaimana posturnya dan bagaimana ideologinya,” ungkap Argo.