Solo – Tiga pekan jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada
14 Feburari mendatang, Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap 10
terduga teroris di Solo Raya. Apakah penangkapan terkait kemungkinan
perencanaan teror saat Pemilu?
“Pada Kamis hari Kamis tanggal 25 Januari 2024, penangkapan terduga
terorisme oleh Tim Densus 88/AT Mabes Polri di wilayah hukum Rayon
Surakarta sebanyak 10 terduga pelaku Terorisme,” kata Satake dikutip
dari detikJateng, Kamis (25/1/2024).
Penangkapan terduga teroris ini tersebar di empat Kabupaten/kota.
Diantaranya Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, dan Boyolali.
“Satu orang terduga teroris di Kabupaten Karanganyar, tiga orang
terduga teroris di Kabupaten Boyolali, Lima orang terduga teroris di
Kabupaten Sukoharjo, dan Satu orang terduga teroris di Kota Solo,”
jelasnya.
Penangkapan terduga teroris di Sukoharjo berada di Kecamatan Nguter,
Grogol, Polokarto, dan dua orang di Kecamatan Mojolaban. Sementara di
Kabupaten Karanganyar berada di Kecamatan Kebakkramat.
Salah satu yang ditangkap di Sukoharjo adalah N, warga Desa Plumbon,
Mojolaban, Sukoharjo. Penjual susu kedelai itu ditangkap usai subuh.
Menurut Kepala Dusun (Kadus) Plumbon Etan, Dwi Mariyanto, N ditangkap
pagi tadi usai menjalankan salat subuh, di masjid yang ada di dekat
rumahnya.
Selain dikenal memproduksi dan menjual susu kedelai, N juga dikenal
bekerja sebagai petani. Sosial N terhadap warga sekitar juga cukup
baik.
Dwi mengatakan, N merupakan warga asli Desa Plumbon. Sehari-hari, dia
tidak pernah nampak melakukan aktivitas yang aneh dan mencurigakan
bagi warga. Hingga pagi tadi, warga dikagetkan dengan penangkapan N
oleh Densus 88.
“Habis subuh, yang bersangkutan dijemput. Tadi pagi saya ada
pemberitahuan dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas, bahwasanya yang
bersangkutan dijemput tadi, dan mau ada penggeledahan,” ucapnya.