Beni – Seorang Tentara asal Indonesia (TNI) yang ditugaskan dalam misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo gugur dalam serangan milisi pada Senin waktu setempat. Sedangkan satu orang tentara lagi dilaporkan terluka.
Dilansir dari AFP, Selasa (23/6/2020), patroli mereka diserang sekitar 20 kilometer dari kota Beni di Provinsi Kivu Utara. Hal tersebut disampaikan salah seorang petugas komunikasi pada pasukan penjaga perdamaian MONUSCO.
“Pasukan penjaga perdamaian meninggal dan yang lain terluka tetapi tidak serius. Dia dalam kondisi stabil,” kata Sy Koumbo.
Sementara itu, Kepala MONUSCO, Leila Zerrougui, mengutuk serangan yang diduga dilakukan oleh ADF (the Allied Democratic Forces), sebuah kelompok bersenjata terkenal di Republik Demokratik Kongo timur.
ADF adalah gerakan yang berasal dari negara tetangga Uganda pada 1990-an. Mereka menentang pemerintahan Presiden Uganda Yoweri Museveni. Pada 1995, mereka pindah ke Kongo, yang menjadi basis operasinya, meskipun tidak melakukan serangan di Uganda selama bertahun-tahun.
Berdasarkan data PBB, aksi mereka telah menewaskan lebih dari 500 orang sejak akhir Oktober di saat tentara Kongo melancarkan serangan terhadapnya. ADF juga menewaskan 15 tentara PBB di pangkalan mereka di dekat perbatasan Uganda pada Desember 2017 dan tujuh dalam serangan pada Desember 2018.
Kemlu Konfirmasi
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengkonfirmasi kabar gugurnya satu prajurit TNI dan yang lainnya terluka dalam penyerangan patroli misi perdamaian PBB di Kongo.
“Berdasarkan laporan yang diterima dari MONUSCO, sejauh ini terdapat 2 korban personel Indonesia dari pertempuran bersenjata di wilayah Kongo tersebut. Serma Rama Wahyudi, dinyatakan meninggal dunia, sementara korban lainnya. Prt M Syafii Makbul, masih dalam perawatan intensif,” demikian bunyi pernyataan dari Kemlu yang dilihat di laman resmi Kemlu, Rabu (24/6/2020).
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, sebelumnya menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas gugurnya prajurit TNI itu. Retno meminta otoritas Kongo untuk mengusut tuntas pelaku penyerangan itu.
“Duka cita yang mendalam atas berpulangnya Serma Rama Wahyudi, salah satu anggota pasukan perdamaian Indonesia yang bertugas di Misi MONUSCO, Kongo,” tulis Retno dalam akun twitter resminya, Selasa (23/6).
“DK PBB telah mengutuk keras serangan kepada MONUSCO dan meminta otoritas Kongo untuk melakukan investigasi dan membawa pelakunya ke meja pengadilan,” lanjutnya.