Bogor- Sebanyak 1.031 pelajar asli Papua mengikuti pelatihan bela negara di Pusat Pendidikan dan Latihan Bela Negara Kementerian Pertahanan di Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/7/2017). Mereka akan mengikuti pendidikan dan pelatihan itu sampai 24 Juli 2017, sebagai wujud tanggung jawab bersama akan pentingnya pembinaan kesadaran bela negara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pendidikan dan Pelatihan Bela Negara yang mengangkat tema “Melalui Kader Muda Bela Negara Kita Wujudkan Generasi Emas Menuju Indonesia Emas 2045” merupakan kerja sama Kementerian Pertahanan dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). “Ini merupakan kegiatan Diklat Kader Muda Bela Negara bagi orang asli Papua (OAP) program afirmasi pendidikan tinggi (ADik) tahun 2017,” kata Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin.
Kegiatan yang dibuka oleh Menristekdikti Mohammad Nasir ini sesuai dengan ketentuan umum Program ADik. Yaitu program keberpihakan pemerintah kepada putra-putri asal daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) dan orang asli Papua untuk memperoleh pendidkan tinggi di PTN.
“Peserta Diklat Program ADik-orang asli Papua merupakan para mahasiswa yang berangkat dari delapan kabupaten atau kota Papua seperti Jayapura, Biak, Wamena Merauke, dan Papua Barat seperti Manokwari, Sorong, Kaimana, dan Fakfak,” katanya.
Diklat Bela Negara bagi OAP juga dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yohana Yambise yang juga akan memberikan pengarahan. Pada hari kedua Rabu (19/7/2017), Diklat Bela Negara Program ADik-OAP rencananya akan dibuka kembali oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.
Peserta Diklat Bela Negara sebelumnya berjumlah 1.000 orang pelajar, tetapi menjelang pembukaan ada penambahan sebanyak 31 orang, sehingga total peserta melebihi kuota yakni 1.031 orang.