Kesbangpol Kukar Sebut Pendidikan Sebagai Cara Efektif untuk Menangkal
Radikalisme

Jakarta – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kutai
Kartanegara (Kesbangpol Kukar) menyatakan, salah satu cara efektif
untuk mencegah dan menangkal (cekal) radikalisme adalah melalui jalur
pendidikan dan harus ditanamkan terus menerus.

Pendidikan tersebut bisa berupa pendidikan formal, nonformal, dan
informal, dengan sasaran masyarakat umum, terutama generasi muda yang
akan menjadi penerus bangsa, sehingga mereka tidak mudah terpengaruh
dengan ajakan yang mengarah radikalisme.

“Seperti pendidikan agama. Pendidikan agama yang benar adalah
mengajarkan nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan keseimbangan,
sehingga generasi muda paham dengan makna saling menghormati
perbedaan,” kata Kepala Badan Kesbangpol Kukar Rinda Desianti di
Tenggarong, Sabtu (8/9).

Kemudian penafsiran dari kitab suci pun harus diajarkan dengan benar
dan objektif, maka guru atau pemimpin agama ia ajak untuk mengajarkan
tafsir yang jelas dan tidak ambigu, kemudian memastikan siswa tidak
salah mengartikan agar siswa tidak terjerumus dalam penafsiran yang
salah.

Dalam hal ini, pendekatan lebih moderat dan waspada harus terus
dilakukan untuk memastikan bahwa siswa memahami ajaran agama dengan
benar, seperti mengajarkan kesederhanaan, keadilan, dan memahami makna
pluraisme.

“Oleh karena itu, para pemimpin agama harus selalu menggaungkan arti
kesederhanaan dalam perilaku sehari-hari, kemudian mengajarkan
keadilan dan egalitarianisme (kesamaan derajat) kepada jemaah
masing-masing,” kata Rinda.

Ia juga mengajak para pemimpin agama dan organisasi keagamaan sering
terlibat dalam kegiatan sosial dan pengembangan keterampilan dalam
masyarakat, dengan tetap melibatkan suku, agama, dan budaya lain agar
terjadi keakraban antarsesama.

Melalui kegiatan sosial, maka dapat membantu anggota merasa terlibat
dan memiliki kontribusi positif di tengah masyarakat, bahkan dapat
mengurangi kemungkinan mereka merasa terasing karena seringnya
melakukan interaksi.

Rinda menilai bahwa melalui pendidikan yang tidak menjelekkan kelompok
maupun agama lain merupakan hal penting, karena dengan pemahaman
tersebut dapat meningkatkan kesadaran tentang bahaya radikalisme di
antara umat maupun masyarakat umum.

“Masyarakat harus terus mendapat pemahaman tentang bahaya radikalisme,
mengajak masyarakat melaporkan ke pihak terkait jika ada aktivitas
mencurigakan, demi menjaga kenyamanan bersama dan menjaga keutuhan
NKRI,” katanya.