Usai Dinyatakan Menang, Pasukan AS Tetap Lancarkan Serangan di Irak dan Suriah

Washington – Koalisi internasional anti-ISIS pimpinan Amerika Serikat mengumumkan 52 serangan udara terhadap ISIS kendati deklarasi “kemenangan” sudah diumumkan.

Dalam pernyataan yang diterbitkan oleh jaringan AS akhir pekan kemarin, koalisi mengatakan bahwa serangan itu diluncurkan antara 24 Maret dan 6 April dengan menargetkan 28 unit taktis ISIS. Hasilnya menghancurkan 72 kendaraan, 17 lokasi pertempuran, 15 rute pasokan, dan tiga kendaraan yang membawa bahan peledak improvisasi di Suriah.

Selama periode yang sama, koalisi menambahkan bahwa pasukanya juga menghancurkan tiga unit taktis ISIS dan tujuh terowongan, empat rute pasokan, dua bangunan, dua gua, satu pusat komando dan kontrol dan serta kompleks di Irak.

Pernyataan ini keluar setelah sekutu utama AS di Suriah, Pasukan Demokratik Suriah (SDF), mengumumkan kemenangan penuh atas ISIS. Kemanangan itu dideklarasikan setelah SDF berhasil merebut kota Bagouz, kota terakhir ISIS di Suriah.

Serangan itu memberi indikasi bahwa perang menghadapi ISIS di wilayah Suriah belum selesai, terutama ketika ISIS melanjutkan serangan keamanannya pada posisi militer pasukan Kurdi di Al-Hasakah, Raqqa dan Deir Al-Zour.

Baca juga : Rencana Irak Adili Anggota Asing ISIS dengan Imbalan Uang Dikecam

“Di saat penyelesaian pembebasan wilayah adalah tonggak penting, kami akan terus bekerja dengan mitra kami di Irak dan Suriah untuk menghadang peluang munculnya kembali gerakan itu,” kata juru bicara Pentagon, Sean Robertson, seperti dikutip ABCnews.com, Kamis (11/4).

Robertson mengatakan bahwa SDF melanutkan operasi sterilisasi ranjau dan menyisir daerah-daerah yang dicurigai masih terdapat anggota ISIS serta mengungkap tempat-tempat persembunyian senjata.

Koalisi AS mengumumkan pada 23 Maret bahwa kampanye militer untuk memastikan kekalahan permanen ISIS masih berlanjut.

Saat itu, koalisi mengatakan bahwa pihaknya tetap bersatu dan bertekad untuk memenuhi misinya mengalahkan ISIS. Koalisi juga berkomitmen untuk memberikan dukungan kemanusiaan kepada orang-orang di daerah-daerah yang dibebaskan Suriah dan Irak, dan memastikan kekalahan berkelanjutan dari organisasi.

Para pejabat AS memperkirakan masih ada ribuan pejuang ISIS di Suriah. Terlepas dari pengumuman kekalahan ISIS, muncul kekhawatiran internasional tentang kelanjutan operasi bunuh diri, dan pergerakan sel sporadisnya, yang diadopsi setelah hilangnya banyak wilayah.