sumber : netralnews.com

Update Situasi Terkini, BNPT Lakukan Survey Nasional Daya Tangkal Masyarakat Terhadap Radikalisme

Mataram – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Barat, Lalu Mudjitahied, menganggap pemanfaatan kearifan lokal sebagai sarana pencegahan terorisme merupakan pilihan tepat.

“Menurut saya, kearifan lokal baik untuk pencegahan terorisme. Apalagi kami di daerah sebagai mitra BNPT dalam pencegahan terorisme, karena setiap daerah pasti memiliki kearifan lokal masing-masing,” kata Mudjitahied dalam pembukaan kegiatan coaching enumerator Survey Nasional Daya Tangkal Masyarakat terhadap Radikalisme di Mataram, Rabu (8/3/2017).

Mudjitahied menambahkan, masyarakat NTB, khususnya suku Sasak, memiliki kearifan lokal berupa nilai-nilai hidup dan sikap menjunjung tinggi kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. “Ketika kerukunan terus kita bangun, maka paham radikal terorisme bisa kita cegah menyebar di masyarakat,” tegasnya.

Terkait survey nasional tentang daya tangkal masyarakat terhadap radikalisme, sebuah universitas berskala nasional pernah melakukannya di NTB beberapa saat lalu. Hasilnya, mayoritas masyarakat menyatakan tidak sependapat dengan kekerasan.

Coach enumerator dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Sholehuddin, mengatakan survey ini penting dilaksanakan untuk mengetahui prosentase daya tangkal masyarakat terhadap radikalisme.

“Selama ini kami meraba berdasarkan hasil kegiatan pencegahan. Sekarang kami ingin melakukan survey dengan terjun langsung ke masyarakat,” ungkap Sholehuddin.

Sholehuddin menambahkan, survey ini akan melibatkan 25 orang petugas enumerator atau surveyor, dan dilaksanakan selama 3 hari. “Hasil dari survey ini akan kami bawa ke forum diskusi bersama pengambil kebijakan di masing-masing provinsi untuk menjadi pijakan dalam penentuan kebijakan dalam pencegahan terorisme ke depan,” pungkasnya. [shk]