Teroris yang Ditangkap di Barcelona Berencana Bom El Classico

Teroris yang Ditangkap di Barcelona Berencana Bom El Classico

Barcelona – Seorang tersangka teroris ‘lone wolf’ yang terafiliasi dengan kelompok teroris Islamic State (ISIS) ditangkap di Barcelona, Spanyol pekan lalu.

Penangkapan tersebut setelah diyakini tersangka merencanakan serangan pengeboman saat berjalannya big match El Clasico antara Barcelona lawan Real Madrid.

Dikutip dari situs Russian Today, polisi antiterorisme, menuduh bahwa warga negara Maroko itu ditangkap pada Jumat, (8/5).

Dia disebut berencana akan membantai penggemar sepak bola di stadion Camp Nou, namun rencananya gagal setelah Liga Spanyol ditangguhkan karena ada wabah virus corona.

Hakim Jose Luis Calaman memerintahkan agar tersangka ditahan terlebih dahulu sambil menunggu persidangan atas tuduhan mempropagandakan organisasi ISIS dan menghasut aksi terorisme.

Dia ditangkap oleh badan intelijen Spanyol, SIGC, dengan bantuan Direktorat Jenderal Pengawasan Teritorial (DGST) Maroko dan FBI.

Menurut sebuah laporan di La Sexta, tersangka berniat menggunakan drone untuk melakukan serangan di Camp Nou, meskipun pihak berwenang belum menemukan bukti tersebut.

Pihak berwenang sekarang sedang menyelidiki cara tersangka akan melakukan aksinya, mereka menduga bahwa ia akan melakukan pengeboman, penusukan massal, atau serarangan dengan kendaraan.

Sebagaimana liga-liga Eropa tengah ditangguhkan, Liga Spanyol (La Liga) juga ditunda karena virus corona yang menginfeksi negeri Matador tersebut.

Setelah diinterogasi, tersangka dilaporkan terobsesi dengan video ekstrem yang diproduksi dan dibagikan oleh pengikut ISIS.

Dia diyakini telah menjanjikan kesetiaan kepada pemimpin baru kelompok itu, Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi, setelah mengalami radikalisasi daring selama empat tahun terakhir dan mempertahankan kontak dengan seorang rekan senegaranya yang memperjuangkan kelompok teroris di Suriah.

Tersangka rupanya membuat beberapa propaganda di media sosial mengenai dukungannya untuk ISIS dan kebenciannya terhadap Barat.

Dia akhirnya ditangkap karena melanggar aturan lockdown oleh polisi. Selain itu, ia juga telah dipantau karena unggahannya di media sosial.

Terlepas dari adanya lockdown di seluruh dunia, beberapa serangan telah terjadi selama pandemi di Eropa, terutama di Prancis, meski bukan insiden yang cukup krusial.

Laporan lain menyatakan bahwa pihak polisi Spanyol menangkap seorang militan senior ISIS dan beberapa kaki tangannya di Andalucia pada bulan April 2020.