Sketsa wajah terdakwa Naa’imur Zakariyah Rahman

Terdakwa Percobaan Pembunuhan PM Inggris Mengaku Tak Bersalah

London – Terdakwa dugaan percobaan pembunuhan PM Inggris, Theresa May, membantah semua dakwaan yang dituduhkan kepadanya. Terdakwa bernama Naa’imur Zakariyah Rahman (20) itu membantah semua dakwaan jaksa dalam sidang yang digelar di Old Bailey, Sabtu akhir pekan kemarin.

“Saya tidak ada maksud dan tujuan melakukan aksi teror terhadap PM Inggris di gerbang Downing Street. Saya ingin mengungkapkan di persidangan ini bahwa saya tidak bersalah,” kata Rahman yang dalam persidangan memakai kaus abu-abu dan celana panjang hitam.

Duduk di sebelah Rahman dalam persidangan adalah Mohammad Aqib Imran (22), terdakwa yang diduga membantu Rahman untuk melakukan aksi teror tersebut.

Rahman dan Imran ditangkap pada 28 November tahun lalu oleh tim komando kontra-terorisme Polisi Metropolitan di London dan Birmingham.

Dalam persidangan, Rahman yang berasal dari Finchley, London Utara, didakwa sebagai pemasok ransel dan jaket yang sudah yang dipasang alat peledak untuk serangan aksi bom bunuh diri di area kantor PM Inggris di Downing Street.

Sementara Imran yang berasal dari Sparkbrook, Birmingham, didakwa sebagai orang yang hendak bergabung dengan kelompok pemberontak Islamic State (ISIS) dan turut membantu Rahman merencanakan aksi teror.

“Sebelum 28 November, terdakwa Rahman merekam Imran dan mengirim video berikut biodata Imran melalui sponsor agar Imran bisa diterima bergabung dengan ISIS,” jelas dakwaan yang dibacakan.

Dakwaan lainnya lagi, Imran juga dituduh menyimpan uang untuk membayar paspor palsu guna melakukan perjalanan ke Libya. Selain itu, Imran juga didakwa melakukan penelitian online tentang opsi perjalanan dan publikasi teroris serta memiliki video dengan sponsor ISIS yang dikirim oleh Rahman.

“Dia juga mengunduh file aksi teror berjudul How To Survive In The West – A Mujahid’s Guide 2015.” sambung dakwaan yang dibacakan sebagaimana disitat mirror.co.uk.