Sumbu Radikalisme Perlu Dipotong dari Hulunya

Sumbu Radikalisme Perlu Dipotong dari Hulunya

Jakarta – Ahmad Basarah, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) mengaku prihatin dengan menguatnya paham-paham intoleransi yang kini menjangkiti generasi muda. Terlebih penyebaran paham-paham intoleransi telah masuk ke sekolah-sekolah sampai ke kampus-kampus. Karena itulah masalah ini harus diantisipasi.

”Perguruan tinggi harus punya petunjuk pelaksanaan, teknis pencegahan dan penanggulangan radikalisme di seluruh Indonesia sehingga menjadi suatu gerakan bersama mencegah jangan sampai mahasiswa terjangkit sikap intoleran atau bahkan terorisme,” kata Ahmad Basarah saat memberikan ceramah kebangsaan di hadapan 6.701 mahasiswa dan mahasiswi baru Universitas Negeri Malang di Kota Malang, Jawa Timur. Demikian seperti dilansir Antaranews.com, Kamis (9/8).

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, paham intoleransi yang menguat sangat berbahaya. Generasi muda mudah terpapar paham radikalisme. Masalah ini harus diantisipasi dengan penguatan ideologi Pancasila dan penguatan literasi berpikir moderat.

Doktor hukum lulusan Universitas Diponegoro juga mengatakan, untuk menuju fase terorisme tentu tidak bisa serta-merta. ”Pasti ada tahapannya, dimulai dari tahap awal, yakni sikap intoleran. Mulai dari sikap antikebinekaan, melakukan ujaran kebencian, bergabung dengan organisasi intoleran atau melakukan tindakan persekusi terhadap orang atau kelompok yang berbeda keyakinan,” kata Basarah.

Dia menilai, selama ini sikap masyarakat yang permisif menyebabkan penyebaran radikalisme begitu massif. Jika dibiarkan, akan melangkah fase berikut hingga menuju puncak berupa aksi teror, seperti bom bunuh diri di Surabaya, beberapa waktu lalu.

”Di sinilah pentingnya pengenalan kehidupan kampus dalam membentuk mental dan karakter mahasiswa agar berjiwa Pancasila. Perguruan tinggi harus punya petunjuk pelaksanaan dan teknis dalam pencegahan dan penanggulangan radikalisme yang sama di seluruh Indonesia,” tandasnya.