Serangan Udara AS Tewaskan Tiga Petinggi Al-Qaeda

New York – Militer Amerika Serikat telah melakukan enam serangan udara dengan drone di Distrik Al Sawma’ah, Provinsi Al Bayda, Yaman pekan lalu yang menargetkan afiliasi lokal Al Qaeda di sana.

Itu adalah serangan udara AS pertama di Yaman sejak 1 Januari, ketika AS melakukan dua serangan, termasuk yang menewaskan Jamal al-Badawi, seorang anggota Al Qaeda yang terkait dengan serangan terhadap kapal AL AS, USS Cole pada 2000.

AS telah berupaya mencegah Al Qaeda dari mengeksploitasi kekacauan perang saudara Yaman untuk membangun tempat yang aman, tetapi jumlah serangan militer AS telah menurun tajam selama beberapa tahun terakhir.

“Dalam koordinasi dengan pemerintah Yaman, pasukan AS terus mendukung operasi kontraterorisme yang sedang berlangsung terhadap AQAP (Al Qaeda di Semenanjung Arab) dan ISIS-Y (ISIS di Yaman) untuk mengganggu dan menghancurkan upaya serangan-serangan, jaringan, dan kebebasan manuver militan di kawasan itu,” kata Letnan Kolonel Earl Brown, juru bicara Komando Pusat AS (USCENTCOM), seperti dikutip dari CNN, Selasa (4/3/2019).

Baca juga : Australia Tambah Anggaran Pemberantasan Terorisme

USCENTCOM merupakan komando militer AS yang bertanggungjawab atas operasi di Timur Tengah.

AS tidak merilis rincian korban apa pun dari serangan baru-baru ini. Namun, situs surat kabar Al Masdar News melaporkan, 3 petinggi Al Qaeda di Yaman tewas akibat serangan itu, yakni; Abu Ammar Al-Hadrami, Abu Abdullah Al-Monzari, dan Abu Al-Fahtani.

Militer AS telah melakukan 131 serangan udara di Yaman sejak 2017 dan melakukan 36 serangan pada 2018, hampir semuanya menyerang target-target Al Qaeda di Semenanjung Arab.

Upaya AS untuk memerangi Al Qaeda di Semenanjung Arab terpisah dari upaya AS untuk mendukung pertempuran koalisi yang dipimpin Saudi dalam perang saudara Yaman.

Dewan Perwakilan Rakyat AS diperkirakan akan memberikan suara minggu ini pada resolusi Senat yang akan membatasi dukungan AS untuk koalisi yang dipimpin Saudi yang berjuang melawan Houthi yang didukung Iran.