Sebut Osama Bin Laden Mati Syahid, Perdana Menteri Pakistan Dikecam

Islamabad – Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dikecam publik terutama pihak oposisi setelah menyatakan bahwa mantan pemimpin Al Qaeda, Osama Bin Laden, mati syahid atau martir.

Pernyataan itu diutarakan Khan di depan parlemen ketika tengah menggambarkan sejarah hubungan Pakistan yang bermasalah dengan AS, terutama setelah kematian bin Laden pada 2011 di utara Kota Abbottabad.

“Amerika datang ke Abbottabad dan membunuh Osama bin Laden. Membuat dia (bin Laden) mati syahid,” kata Khan pada Kamis (25/6).

Seorang martir atau individu yang meninggal dengan syahid sangat dihormati dalam agama Islam lantaran orang-orang itu wafat atau terbunuh saat memperjuangkan agama atau dalam keadaan sulit.

Sejumlah tokoh oposisi pemerintahan Khan dan beberapa pengamat politik menyerang sang perdana menteri akibat pernyataannya soal bin Laden itu.

“Imran Khan telah mengotak-atik sejarah, menyatakan Osama bin Laden sebagai martir hari ini,” kata mantan menteri luar negeri Pakistan Khawaja Asif kepada parlemen seperti dilansir AFP.

Sementara itu seorang aktivis Pakistan, Meena Gabeena, berkicau di akun Twitternya dengan menyatakan PM Khan hanya membuat kondisi Muslim di mata dunia semakin buruk dengan menyebut bin Laden mati syahid karena memperjuangkan Islam.

“Muslim di seluruh dunia sedang berjuang karena diskriminasi yang mereka hadapi akibat ulah terorisme dan perdana menteri kami membuat kondisi ini lebih buruk dengan menyebut OBL sebagai martir Islam!” kata Gabeena di Twitternya.

Kantor Perdana Menteri Pakistan tak segera mengeluarkan pernyataan menanggapi hujanan kritik dan kecaman terhadap pernyataan Khan itu. Namun, salah satu menteri Khan, Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Fawad Chaudhry menganggap perkataan Khan soal bin Laden itu tidak disengaja.

“Jelas itu diucapkan karena lidahnya terselip,” kata Chaudhry.

Bin Laden divonis bersalah sebagai dalang di balik serangan teroris di beberapa tempat di AS termasuk Gedung World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001. Peristiwa yang dikenal dengan insiden 9/11 itu disebut sebagai insiden terorisme yang paling berpengaruh terhadap geopolitik internasional.

Pakistan membantah mengetahui lokasi bin Laden bersembunyi sampai akhirnya sang pemimpin Al Qaeda terbunuh dalam serangan udara AS pada 2 Mei 2011 di Abbottabad.

Kematian bin Laden menjadi momok memalukan bagi Pakistan dan menyebabkan hubungan Islamabad dan Washington semakin renggang.

Sejumlah pihak meyakini bahwa badan intelijen Pakistan ISI kemungkinan besar sudah tahu tempat persembunyian bin Laden namun enggan mengungkapnya. Pakistan disebut ingin membuat informasi penting soal bin Laden itu sebagai nilai tawar-menawar dengan AS.