Sastra Mampu Mencegah Paham Radikal dan Terorisme

Mataram – Badan Nasional Penanggulagan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) mengadakan Dialog Pelibatan Komunitas Seni Budaya Dalam Pencegahan Terorisme “Sastra Cinta Damai, Cegah Paham Radikal”, bertempat di Hotel Grand Legi, Mataram dengan peserta dari komunitas seni budaya,  para guru – guru dan pelajar setingkat SMA serta mahasiswa se-Kota Mataram.

Dalam paparanya dihadapan komunitas seni budaya,  para guru – guru dan pelajar setingkat SMA serta mahasiswa se-Kota Mataram, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Dr. H. Andi Intang Dulung, M. HI, menjelaskan menjelaskan bahwa pelaku terorisme itu pada dasarnya adalah orang yang tidak memiliki agama dan pemikiran,segala bentuk tindakan terorisme yang mengatasnamakan agama adalah perbuatan yang salah dan sangat bertolak belakang dengan ajaran agama yang “Rahmatan Lil’alamin”  tidak ada satu agama pun yang mengajarkan perbuatan terorisme. Agama Islam merupakan agama yang sangat lembut dan penuh kasih sayang, bahkan Al-Qur’an yang menjadi pedoman bagi kehidupan seorang muslim mempunyai tingkat sastra yang sangat tinggi, oleh karenannya BNPT melalui FKPT sangat mendukung pencegahan paham radikalisme melalui sastra, karya sastra dapat menjadi pendekatan lunak dalam berbagai bentuk salah satunya melalui seni budaya, pendekatan melalui seni budaya merupakan metode yang sangat efektif dalam meningkatkan daya tangkal masyarakat.

Kegiatan dialog ini merupakan Ikhtiar untuk mengajak masyarakat mewaspadai virus radikal terorisme dalam rangka merawat kesatuan anak bangsa dalam kebhinekaan Indonesia. Kesenian sebagai cipta rasa dan karsa manusia yang digali dari nilai-nilai luhur masyarakat dapat di dayagunakan untuk menangkal ideologi kekerasan dan menguatkan semangat perdamaian, sastra merupakan cabang dari kesenian dalam konteks tersebut adalah merupakan elemen penting untuk menghaluskan perasaan, membentuk watak yang sensitive secara pribadi serta sosial dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan.

“Komunitas seni budaya dapat menjadi ujung tombak dalam penanggulangan paham radikal terorisme di masyarakat karena kelompok inilah yang langsung bersentuhan dengan kelompok – kelompok masyarakat oleh karenannya BNPT memandang penting sekali untuk melakukan sinergitas antara BNPT melalui FKPT dengan komunitas seni budaya sehingga dapat melakukan pencegahan paham radikal terorisme sejak dini diberbagai wilayah terutama di daerahwilayah Kota Mataram. Khususnya dalam pencegahan terorisme, meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam mendeteksi dini dalam pemahaman pemahaman paham radikal terorisme serta meningkatkan peran serta masyarakat khususnya komunitas seni budaya dalam rangka sinergi pencegahan terorisme di ProvinsiMataram”, Ujar Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Dr. H. AndiIntangDulung, M. HI, hari ini Kamis, Mataram (3/8/17).