Rencanakan Aksi Terorisme, Belarus Tangkap 20 Tentara Bayaran Rusia

Moskow – Pemerintah Belarus menangkap lebih dari 30 orang tentara bayaran yang diyakini dikirim Rusia. Menurut Sekretaris Dewan Keamanan Belarus, Andrei Ravkov, puluhan tentara bayaran tersebut dikirim Rusia untuk mengganggu jalannya Pemilu pada Agustus nanti.

“Mereka ditahan atas tuduhan merencanakan aksi terorisme,” ujar Ravkov, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis(30/7/2020), via laman tempo.co.

Ke-30 tentara bayaran tersebut ditangkap pada hari Rabu (29/7/2020. Penangkapan dilakukan di Minsk dan mengacu pada laporan intelijen bahwa Rusia mengirimkan 200 tentara bayaran ke Belarus.

Keterkaitan antara Rusia dengan tentara bayaran tersebut diketahui dari mana mereka berasal. Puluhan tentara bayaran itu berasal dari kontraktor militer, Wagner. Wagner adalah kontraktor militer swasta terbesar di Rusia.

“Saya menyakini masih ada ratusan tentara bayaran yang bersembunyi di Belarus dan aparat kami sedang mencarinya,” ujar Ravkov.

Wagner belum mau berkomentar soal penangkapan prajurit mereka. Sementara itu, Rusia telah membantah mengirimkan tentara bayaran ke Belarus.

Sejumlah pakar yang mengamati penangkapan ke-30 tentara tersebut menyakini mereka tidak dikirim untuk mengganggu Pilpres Belarus. Melihat mereka membawa sim card dan mata uang Sudan, mereka beranggapan puluhan tentara itu hanya transit di Minsk.

Kekhawatiran Pemerintah Belarus terhadap intervensi Rusia sendiri tak lepas sikap paranoid Presiden Alexander Lukashenko. Ia, yang dikritik karena penanganan virus Coronanya yang buruk, merasa kompetitor dan pihak asing berusaha menjatuhkannya dari kursi kepresidenan.