Regenerasi Duta Damai Ditutup, Kasubdit KP: Sebarkan Perdamaian Dengan Pendekatan Kebangsaan di Dunia Maya

Jakarta – Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Jakarta 2020 resmi ditutup. Penutupan itu bersamaan dengan pengukuhan anggota baru Duta Damai Dunia Maya Regional Jakarta di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (22/10/2020).

Hadir dalam pengukuhan itu Kepala Kesbangpol DKI Jakarta yang juga Ketua FKPT Jakarta Drs. Taufan Bakri, Msi, mewakili Gubernur DKI Jakarta, perwakilan Polda Metro Jaya, dan Kasie Media Literasi BNPT Eri Suprayitno, sementara Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R. Ahmad Nurwakhid dan Kasubdit Kontra Propaganda Kolonel Pas Drs. Sujatmiko hadir secara daring.

Sujatmiko yang juga Ketua Panitia Regenerasi Duta Damai Dunia Maya, mengajak anggota baru duta damai dunia maya untuk memegang teguh pengetahuan yang diberikan Direktur Pencegahan dan para narasumber serta mentor sebagai pedoman yang telah diberikan selama pelatihan sebagai pijakan langkah untuk menyebarkan konten perdamaian di dunia maya.

“Sebarkan konten perdamaian yang bercirikan anak muda karena segmen kalian adalah generasi muda. Karena akan lebih mudah menyebarkan konten perdamaian ke anak muda bila disampaikan sesama anak muda,” kata Sujatmiko.

Selain itu, ia juga meminta kepada para undangan dan stake holder di daerah, terutama DKI Jakarta, untuk dirangkul dalam melakukan upaya pencegahan radikal terorisme.

“Ini adalah anak-anak kita dari DKI, tolong difasilitasi diajak kerjasama dan diarahkan untuk melaksanakan kegiatan bersama. Karena duta damai ini sebagai relawan, tugas berikutnya memperluas jaringan, baik sesama anak muda, maupun stake holder,” imbuhnya.

Ia berpesan agar materi yang dipesankan benar-benar dipahami dan dilaksanakan dalam menyebarkan konten perdamaian dengan pendekatan kebangsaan yaitu NKRI, UUD 45, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. Kemudian pendekatan keagamaan yang moderat juga kearifan lokal sebagai pendekatan mulia. Hal ini dinilai sebagai unsur positif untuk meningkatkan daya imun dari penyebaran radikal terorisme.

“Selain itu waspadai dan kenali betul ciri-ciri radikal terorisme. Tetap berhubungan dengan PMD sehingga apapun perbedaan pemikiran bisa kita bicarakan sehingga niat kita menyebar perdamaian bisa maksimal,” tutupnya.