Presiden Jokowi: Terorisme Lahir dari Cara Pandang dan Paham yang Salah

Jakarta – Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa tak ada tempat bagi terorisme, yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama. Karena itu, ia menegaskan, pemerintah tidak akan berkompromi terhadap tindakan intoleransi yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal ini Jokowi sampaikan saat meresmikan pembukaan Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/4).

Dia mengatakan terorisme lahir dari cara pandang dan paham yang salah. Jokowi pun menegaskan terorisme termasuk kejahatan besar dan mengancam persatuan.

“Terorisme tindakan yang lahir dari cara pandang yang keliru, dari paham yang salah, yang jelas-jelas bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama. Jelas-jelas merupakan kejahatan besar terhadap kemanusiaan yang mengancam kerukunan kita dalam berbangsa dan bernegara,” ujar Presiden Jokowi, dikutip detik.com, Kamis (8/4).

Pada kesempatan itu Jokowi menyampaikan terima kasih kepada alim ulama yang turut berperan dalam menjaga persatuan dan kerukunan antarwarga bangsa.

“Menjaga keutuhan bangsa dan merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menebarkan toleransi, menebarkan semangat persaudaraan serta menjadikan kebhinekaan sebagai pondasi persatuan,” tuturnya.

Dia juga berterima kasih kepada ulama yang mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi covid 19.

“Dukungan para alim ulama sangat sangat penting sekali. Ini agar semua elemen bangsa bisa saling mendukung dan menopang. Saling membantu menjadi sebuah kekuatan yang sangat dahsyat untuk mengatasi segala tantangan bangsa hari ini dan kedepan yang tidak semakin mudah,” ujarnya.

Untuk diketahui, serangkaian aksi terorisme terjadi di Indonesia beberapa waktu belakangan.

Pada Minggu (28/3/2021), terjadi aksi pengeboman di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Kemudian, pada Rabu (31/3/2021), terjadi penyerangan di Mabes Polri, Jakarta.