Prajurit Marinir Harus Memahami Secara Utuh Bahaya Radikalisme Terorisme di Indonesia

Prajurit Marinir Harus Memahami Secara Utuh Bahaya Radikalisme Terorisme di Indonesia

Jakarta – Prajurit Korps Marinir TNI-AL harus mengetahui dan memahami secara utuh mengenai bahaya radikalisme dan terorisme yang ada di Indonesia secara utuh. Hal itulah yang mendasari Komandan Korps Marinir (Dankormar), Mayjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han), mengundang Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH, untuk memberikan pembekalan megenai bahaya radikalisme terorisme dan upaya pencegahannya

Pembekalan yang diberikan kepada sekitar 500 prajurit Korps Marinir yang ada di wilayah Jakarta ini digelar di di Gedung Graha Marinir, komplek Markas Komando Korps Marinir, Kwitang, Jakarta, Kamis (14/3/2019) pagi

“Tentunya ini upaya kita untuk memberikan sosialisasi kepada para perwira Marinir khususnya sehingga pemahaman tentang radikalisme dan terorisme itu lebih menyeluruh. Sehingga akar permasalahan terorisme dari yang disampaikan oleh Kepala BNPT itu tadi bisa kita pahami secara utuh tidak sepotong-sepotong pemahaman tentang terorisme itu,” ujar Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono, usai acara pembekalan tersebut .

Pada sambutan pengantarnya mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) ini mengatakan, bahwa pembekalan dari Kepala BNPT ini penting sekali bagi prajurit Marinir. Untuk itu dirinya meminta kepada prajurit Marinir yang hadir dalam pembekalan tersebut bisa mencermati secara betul masalah terorisme ini.

“Kita paham dan kita tahu bahwa selama ini terorisme masih ada di tengah-tengah kita dan di tengah tengah masyarakat. Bahkan sampai kemarin masih ada kejadian terakhir yang ada di Sibolga,” kata mantan Komandan Pangkalan Utama (Danlantamal) XI/Merauke ini.

Alumni AAL tahun 1988 ini menjelaskan, karena keterbatasan ruang dan masih banyaknya prajurit Marinir yang ada di Jakarta ini dalam penugasan Satgas Pemilu, maka untuk saat ini pihaknya hanya bisa mendatangkan sebagian kecil prajurit Marinir yang ada di Jakarta. Untuk itu pihaknya juga meminta kepada Kepala BNPT nantinya juga bisa memberikan pembekalan serupa kepada prajurit Marinir yang ada di wilayah Surabaya.

Baca juga : Marinir Telah Berperan Membantu BNPT untuk Mencegah Penyebaran Paham Radikal Terorisme

“Pada kesempatan ini langkah pertama baru untuk anggota prajurit Marinir yang ada di wilayah Jakarta. Untuk selanjutnya berkenan nanti bapak Kepala BNPT untuk memberikan pembekalan serupa bagi prajurit Marinir yang ada di wilayah Surabaya. Dan paling tidak sebagian dari perwira dan anggota yang sudah mendapatkan pembekalan dari Kepala BNPT tentang masalah terorisme ini nanti biar bisa disebarkan ke anggota anggota yang lain,” kata pria kelahiran Batang, 15 April 1966 ini.

Mantan Komandan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI-AL ini juga berharap kedepannya sinergitas yang telah dibangun selama ini antara Korps Marinir dengan BNPT ini bisa terus berlanjut dan berkesinambungan.

“Tentunya akan kami tentukan mekanisme yang ada. Dan kemudian setiap ada mungkin permintaan dari BNPT dan sekarang pun sudah ada kita akan ditindaklanjuti,” ujar mantan Komandan Brigade Infanteri 2 Marinir ini mengakhiri.

Para pejabat Marinir yang turut hadir pada pembekalan tersebut yakni Kepala Staf Korps Marinir (Kaskormar), Brigjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto, Komandan Pasmar 1, Brigjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, para Asisten Dankormar, para Kepala Dinas (Kadis), Komandan Denjaka, Komandan Pangkalan Marinir Jakarta, Komandan Brigade Infanteri 1, para Komandan Resimen (Danmen), Komandan Satuan serta berapa prajurit Marinir yang ada di wilayah Jakarta.