teror ISIS

PM Israel Klaim Negaranya Berperan Gagalkan Aksi Teror ISIS Ledakkkan Pesawat ke Australia

Tel Aviv – Israel mengklaim berperan besar mengggagalkan aksi teror ISIS yang akan meledakkan pesawat dari Sidney, Australia. Klaim itu diucapkan langsung oleh Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu. Menurut Netanyahu, ISIS menggunakan perangkat uang diselundupkan ke dalam alat pencincang daging.

“Dinas intelijen Israel menggagalkan aksi itu dengan menurunkan pesawat Australia tersebut. Bila tidak sebuah pembantaian yang tak terbayangkan akan terjadi,” kata Netanyahu dalam konferensi Yahudi Amerika di Yerusalem, Rabu (21/2/2018) waktu setempat, dikutip The Guardian via republika.co.id.

“Ini akan menyebabkan gangguan transportasi udara global dan ini hanya satu dari sekian banyak serangan teroris yang telah kami gagalkan di seluruh dunia,” ujarnya seraya menduga bom tersebut adalah operasi ISIS.

Tentara Israel mengatakan salah satu unit intelijennya, yang diberi nama 8200, memberikan informasi pada 2017 yang menyebabkan penangkapan militan ISIS yang sedang bekerja untuk melaksanakan serangan tersebut. Unit elit mengumpulkan dan menganalisis intelijen dengan menggunakan teknologi informasi yang canggih.

Militer Israel mengatakan menggagalkan serangan yang diduga menyelamatkan nyawa puluhan orang. Namun tidak mengatakan penerbangan mana yang menjadi sasarannya.

Tahun lalu dua laki-laki bersaudara ditangkap di Sydney, Khaled Khayat dan Mahmoud Khayat. Mereka ditugaskan untuk menjatuhkan sebuah jet penumpang Etihad Airways jurusan Abu Dhabi dari Sydney.

Mereka dituduh mencoba menyelundupkan alat improvisasi ke dalam sebuah alat pencincang daging ke sebuah pesawat saat meninggalkan Sydney pada 15 Juli. Namun usaha tersebut digagalkan sebelum tujuan mereka tercapai dengan aman.

Polisi Australia mengatakan bahwa rencana itu diatur oleh seorang anggota senior ISIS dari luar negeri. Kemudian dicegah saat badan intelijen asing mencegat komunikasi dari militan Suriah tersebut.

Awal pekan ini Etihad mengonfirmasi bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang Australia dalam penyelidikan mereka mengenai dugaan serangan yang melibatkan jet penumpangnya.