Pemimpin ISIS Al-Baghdadi Serukan Serangan Pada Pengikutnya

Ankara – Pemimpin kelompok ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi kembali menyerukan kepada umat Islam untuk mengobarkan jihad. Seruan tersebut disampaikan lewat rekaman audio yang dirilis pada Hari Raya Idul Adha, Rabu (22/8).

Al Baghdadi juga menyerukan untuk melancarkan serangan di Barat dalam rekaman pesan Idul Adha yang disiarkan lewat aplikasi Telegram tersebut. Seruan jihad disampaikan Al Baghdadi di saat ISIS itu kehilangan hampir semua wilayah yang pernah dikuasainya.

Dilansir kantor berita AFP, seruan itu adalah rekaman pertama yang diklaim sebagai suara Al Baghdadi sejak September tahun lalu.

“Mereka yang melupakan agamanya, kesabaran dan jihad melawan musuh-musuh serta keyakinannya atas janji Sang Pencipta akan kalah dan dipermalukan,” kata Al Baghdadi.

ISIS menduduki banyak wilayah di Suriah dan Irak pada 2014. Al Baghdadi, pemimpin ISIS hanya sekali tampil, yakni di awal saat mendeklarasikan kekhilafahan di Mosul, Irak pada 2014.

Kelompok teroris itu telah kehilangan sebagian besar wilayahnya baik di Irak dan Suriah. “Kekhilafahan akan tetap ada, Insya Allah,” kata Al Baghdadi dalam rekaman yang ditujukan kepada para pengikutnya di Timur Tengah, Asia dan Afrika, Rabu (22/8).

Belum jelas kapan pesan itu direkamn, namun Al Baghdadi mengkritik janji Arab Saudi untuk memberikan dana US$100 juta bagi pembangunan wilayah timur laut Suriah.

Pemimpin ISIS itu mengancam Amerika Serikat dan Rusia, yang sama-sama melancarkan serangan terhadap ISIS. Al Baghdadi menyatakan para jihadis telah menyiapkan teror yang mengerikan bagi mereka.

Al Baghdadi juga mengkritik para pemberontak Suriah yang setuju bersepakat dengan Damaskus. Pemimpin ISIS itu menyerukan kelompok oposisi Suriah untuk bergabung dengan kelompok jihadnya.

Seruan jihad Al Baghdadi kembali terdengar di saat pemimpin ISIS itu telah dinyatakan tewas beberapa kali. Namun pejabat intelijen Irak pada Mei lalu menyatakan Al Baghdadi masih hidup di wilayah Suriah di perbataan dengan Irak. Amerika Serikat menawarkan hadiah US$25 juta bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi yang berujung pada penangkapan Baghdadi.