Pemilu Pakistan Kembali Diguncang Bom Bunuh Diri

Quetta – Serangan bom bunuh diri kembali mengguncang Pakistan yang tengah menggelar pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu), Rabu (25/7). Sedikitnya 31 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka. Mayoritas korban adalah warga sipil yang sedang mengantre di luar tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan suara mereka.

Menurut laporan media setempat yang dikutip Reuters, pelaku meledakkan dirinya di luar area TPS. Pelaku yang menunggang sepeda motor sebelumnya coba memasuki TPS di sebelah timur Quetta, Ibu Kota Provinsi Balochitan, namun gagal karena diadang petugas keamanan.

Setelah itu pelaku melajukan sepeda motornya ke arah kendaraan polisi dan meledakkan diri. Kepala Polisi Quetta, Abdulrazzaq Cheema, menyebut lima polisi turut jadi korban tewas akibat ledakan.

“Di antara puluhan korban warga sipil yang tewas terkena ledakan bom bunuh diri, lima di antaranya adalah anggota kami,” kata Cheema.

Dalam pernyataan terpisah, kelompok Islamic State (ISIS) mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas ledakan di Quetta tersebut.

Dalam satu bulan ini tercatat sudah dua kali terjadi ledakan bom bunuh diri di Provinsi Balochitan. Ledakan sebelumnya terjadi pada awal Juli lalu di Kota Mastung dan menewaskan menewaskan 149 orang. Kelompok ISIS juga mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom diri ini.

Pada pemilu tahun ini di Pakistan, Partai Liga-Nawaz Muslim Pakistan (PML-N) yang menaungi mantan Perdana Menteri (PM) Nawaz Sharif bersaing ketat dengan Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) yang menaungi pahlawan kriket Pakistan, Imran Khan.

Berdasarkan hasil polling terkini, baik PML-N maupun PTI diprediksi tidak akan menang mendominasi dalam pemilu. Beberapa waktu terakhir Imran Khan memang menjadi favorit dalam polling nasional. Meski begitu, perolehan suaranya diprediksi lemah di wilayah Punjab.

Punjab sendiri adalah provinsi paling padat penduduk di Pakistan, di mana dalam beberapa hasil polling terakhir dikuasai PML-N sebagai partai yang menaungi mantan PM Sharif.

Pemilu Pakistan tahun ini diikuti 106 juta pemilih yang terdaftar dan hasilnya kemungkinan baru bisa diketahui pada Kamis (26/7) dini hari sekitar pukul 02.00 waktu setempat.