Pelaku Perusak Gereja di Sumsel Diburu Densus

Pelaku Perusak Gereja di Sumsel Diburu Densus

Palembang – Polisi masih memburu 6 pelaku perusakan Gereja Katolik Santo Zakaria di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga ikut turun tangan membantu penyelidikan.

“Kalau ada tim densus yang datang itu benar, mereka membantu kami untuk penyelidikan. Termasuk dugaan apakah ada tindakan atau keterlibatan teroris,” kata Kapolda Sumsel, Irjen Pol. Zulkarnain Adinegara saat ditemui di Mapolda Jalan Jenderal Sudirman, Senin (12/3/2018) seperti dikutip Detik.com.

Mantan Kapolda Riau ini mengatakan, sejauh ini belum ditemukan adanya dugaan keterlibatan jaringan teroris. Hal ini juga dikuatkan dengan data base yang dimiliki penyidik Polres Ogan Ilir dan Polda Sumsel, serta Densus 88 Antiteror.

“Iya masih diselidiki lah, namanya juga mengungkap kasus kan. Tapi yang jelas ini tidak ada unsur-unsur keterlibatan jaringan dan sampai sekarang memang masih terkait ketidak senangan terhadap pemilihan kepala desa di sana,” kata alumni Akpol tahun 1985 ini.

Gereja Khatolik Santo Zakaria diketahui memiliki jemaah sedikitnya 60 orang dan baru diresmikan pada 4 Maret setelah proses renovasi tahun 2017 lalu. Gereja yang berada di Desa Mekarsari, Rantau Alai, Ogan Ilir dirusak orang tak dikenal pada Kamis (9/3) sekitar Pukul 01.00 WIB dini hari.

Tidak hanya dirusak, gereja ini diketahui sempat akan dibakar oleh para pelaku. Beruntung api yang mulai menyala dapat segera dipadamkan oleh warga usai para pelaku kabur menggunakan 3 unit sepeda motor.

Saat melakukan oleh TKP di lokasi, polisi menemukan barang bukti berupa palu berukuran besar yang digunakan untuk menghancurkan dinding gereja. Ada pula sisa pecahan batu yang digunakan untuk menghancurkan kaca.