PBB: Ancaman Terorisme di Tengah Pandemi Covid-19 Harus Tetap di Waspadai

New York – Pandemi Covid-19 yang disebabkan jenis baru virus corona (SARS-CoV-2) dapat dimanfaatkan kelompok teroris untuk terus meningkatkan serangan dan merekrut anggota baru.

Untuk itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres kembali mengingatkan komunitas global bahwa pandemi virus corona (covid-19) membuka peluang baru bagi kelompok ISIS, al-Qaeda, dan grup-grup ekstremis lainnya untuk beraksi.

Penyebaran covid-19 juga dikhawatirkan dapat meningkatkan aktivitas neo-Nazi, supremasi kulit putih, dan grup-grup bernuansa kebencian lainnya.

“Pandemi saat ini juga berpotensi memunculkan terorisme dalam bentuk baru, seperti penyalagunaan teknologi digital, serangan siber, dan bioterorisme,” kata Guterres dalam pertemuan virtual United Nations Counter-Terrorisme Week, dikutip dari laman The Globe and Mail, Selasa (7/7).

Josep Borrel, salah satu diplomat Uni Eropa, menekankan pentingnya memahami implikasi pandemi secara global terhadap upaya-upaya memerangi terorisme. Ia menyadari bahwa di beberapa daerah, aktivitas terorisme relatif menurun karena adanya pandemi.

“Namun di beberapa kawasan lain, terorisme dan penderitaan yang diakibatkannya terus berlanjut seperti biasa,” sambungnya.

Mantan diplomat Amerika Serikat Richard Hass, yang memimpin Dewan Hubungan Asing PBB, meyakini bahwa pandemi covid-19 akan menambah tantangan dalam upaya global menghadapi terorisme.

Richard mengatakan Mungkin (pandemi covid-19) ini akan membuat banyak negara menjadi lemah atau bahkan runtuh, Ia menyebut kondisi rapuhnya suatu negara akan dipandang grup ekstremis sebagai sebuah kesempatan.

Duta Besar Tunisia untuk PBB Kais Kabtani, yang juga memimpin komite antiterorisme di Dewan Keamanan PBB, juga mengakui terjadinya penurun aktivitas terorisme di beberapa wilayah. Namun menurutnya, ISIS justru memanfaatkan situasi saat ini dan menggunakan media daring untuk “menyebarkan propaganda mereka melalui platform virtual.”

Dengan perhatian global yang terfokus untuk mengalahkan pandemi, sambung Kabtani, sejumlah grup teroris berusaha memanfaatkan situasi dan “meluncurkan serangan-serangan jenis baru.