Masyarakat Diminta Lebih Waspada dan Bijak Terima Informasi dari Medsos

Bandung – Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto meminta masyarakat lebih waspada dan bijak menerima informasi baik langsung maupun tidak langsung melalui media sosial (medsos), terkait kasus penganiayaan tokoh agama. Ini penting karena akhir-akhir ini banyak kasus penganiayaan dan penyerangan terhadap tokoh agama, terutama di Jawa Barat.

“Jika menerima informasi terkait kasus (penganiayaan ulama) hendaknya di konfirmasi dulu (cross check) dan tidak mudah terprovokasi. Silakan konfirmasi ke jajaran Polri terdekat,” kata Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto dikutip dari Republika.co.id.

Jawaban itu diungkapkan Kapolda saat dimintai konfirmasinya terkait perkembangan kasus penganiayaan beberapa ulama. Menurutnya, saat ini jajaran Polda Jabar, hingga kini masih melakukan penyelidikan kasus penganiayaan yang menimpa ulama di Cicalengka dan seorang ustad Persis.

Menurut Kapolda, kedua kasus tersebut adalah kriminal murni. Tentang dugaan pengamat bahwa kasus tersebut sebagai by design kelompok tertentu mantan Kapolda Sumsel tersebut enggan menanggapinya.

Seperti diberitakan, kasus penganiayaan menimpa dua tokoh agamaa Islam yaitu Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah, Santiong, Kecamatan Cicalengka, KH Umar Basri dan Komando Brigade PP Persis, Ustaz HR Prawoto di rumahnya Blok Sawah, Kelurahan Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung. Kedua kasus tersebut rentang waktunya berdekatan.

Bahkan, Ustad Prawoto meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit akibat dianiaya seorang pria pada Kamis (2/1) pagi. Kabar itu telah diumumkan oleh Pimpinan Wilayah Persis Jabar dalam laman Facebook mereka.