Lawan Penyebaran Konten Negatif, Kabupaten Bogor Deklarasi Anti Hoax

Cibinong – Kabupaten Bogor yang tahun ini akan dua kali menggelar hajat yaitu pemilihan Bupati Kabupaten Bogor dan pemilihan Gubernur Jawa Barat, tidak mau ketinggalan, menggaungkan perlawanan terhadap berita bohong (hoax). Deklarasi anti hoax pun digelar dengan menghadirkan seluruh pejabat Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kabupaten Bogor, tokoh agama, tokoh pemuda, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Deklarasi anti hoax itu digelar di Aula Divia Cita Polres Bogor Senin (19/3) lalu. Bupati Bogor Nurhayanti mengungkapkan bahwa deklarasi ini dilakukan guna meminimalisasi adanya kabar bohong atau hoaks serta ujaran kebencian yang makin banyak terjadi.

“Maraknya hoax menjadi tantangan bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan keterbukaan informasi publik. Dengan keterbukaan informasi maka makin banyak informasi yang benar dapat diakses sehingga, mesyarakat juga semakin cerdas memilih informasi yang benar,” ujar Nurhayanti.

Nurhayanti menambahkan, hoax dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab menyerupai berita asli dan ditambah data, guna meyakinkan publik. Hal-hal seperti ini dapat menyebabkan situasi menjadi kacau dan kurang kondusif, bahkan dapat memecah belah masyarakat.

Dengan adanya deklarasi anti hoax ini, pemerintah dituntut untuk cerdas menyikapi informasi serta membangun komitmen bersama untuk mendorong masyarakat agar berpartisipasi aktif. Langkah-langkah yang bisa dilakukan yaitu membersihkan laman dunia maya dari konten negatif serta memperbanyak konten positif yang cerdas dan mencerdaskan.

Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky mengatakan, deklarasi anti hoax digelar sebagai bentuk kepedulian bersama menangkal penyebaran berita bohong, fitnah, dan hasut di media sosial. Deklarasi ini juga dimasudkan guna meminimalisasi banyaknya hoax yang beredar di masyarakat.

Kapolres meminta masyarakat agar lebih cerdas dalam menggunakan gawai, tempat penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian begitu masif. Masyarakat diminta untuk tidak langsung menyerbarkan kembali suatu informasi yang belum tentu kebenarannya.

Ia pun memastikan bahwa berita bohong itu sengaja disiarkan dengan maksud serta tujuan tertentu oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

“Saya kira baik rekan-rekan media maupun masyarakat juga sama-sama akan dirugikan terkait adanya hoax itu. Dalam pandangan agama, hoax sama halnya fitnah. Dampaknya, kita terpecah belah atau saling curiga,” pungkas Dicky.