Kapolri Resmi Buka ASEAN SOMTC 2016

 
Jakarta — Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan 16th ASEAN Senior Official Meeting On Transnational Crimes (SOMTC) yang sudah berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Senin (23/5/2016) kemarin hingga Jumat (27/5/2016) mendatang. Namun acara tersebut baru resmi dibuka oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Badrodin Haiti, pada Selasa (24/5/2016).
 
Acara konferensi ini merupakan pertemuan rutin yang melibatkan seluruh anggota penegak hukum, pejabat negara dan juga badan yang ikut di dalam memberantas kejahatan internasional se Asia Tenggara. Gelaran yang penyelenggaraannya telah memasuki angka 16 ini dilaksanakan di Indonesia karena chairmannya adalah Mabes Polri.
 
Ada 11 pokok pembahasan yang dibahas dalam pertemuan rutin tahunan ini. Pokok pembahasan yang telah disepakati oleh semua negara ASEAN diantaranya yaitu; counter terrorism, cyber crime, trafficking in person, illicit drugs trafficking, dan money laundering.
 
“Acara ini dimaksudkan untuk membahas pemberantasan terorisme serta pencegahan kejahatan lintas negara lainnya yang melibatkan negara-negara di ASEAN. Tentunya hasil yang ingin dicapai dalam acara SOMTC ini akan dilaporkan dalam pertemuan AMMTC (Asean Ministerial on Transnational Crime),” ujar Kapolri, Jenderal Pol. Badrodin Haiti dalam sesi jumpa pers di Hotel Borobudur usai membuka acara tersebut.
 
Seperti diketahui, SOMTC ke-16  ini selain dihadiri negara anggota ASEAN, sejumlah negara di luar negara ASEAN dan organisasi internasional lain juga turut hadir, seperti Rusia, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, Amerika Serikat, India, Selandia Baru, Kanada, Uni Eropa, dan Asia Australia Program on Trafficking in Person (AAPTIP).
 
Isu lain yang juga akan dibahas, kata pria yang pernah menjabat sebagai Wakapolri dan Kabaharkam Polri ini, adalah isu perbatasan yang semakin berkembang setelah berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 serta terkait pengelolaan dana kepercayaan oleh negara Asia Tenggara.
 
“Untuk itu kami berharap dari ajang SOMTC ke-16 ini dapat terbentuk kerja sama dan pertukaran informasi yang lebih solid. Ini akan sangat penting, termasuk kalau mendeteksi di negara lain akan terjadi satu aktivitas seperti aksi terorisme. Termasuk kalau negara lain akan mendeteksi aksi teror di Indonesia,” tutur alumni Akademi Kepolisian tahun 1982 ini.
 
Khusus untuk pembahasan masalah terorisme pada SOMCT ini, bertindak sebagai chairman adalah Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol Drs, Hamidin. dalam pelaksanaanya, masing masing perwakilan dari seluruh negara yang hadir diminta untuk memberikan paparan terkait update informasi terbaru mengenai terorisme, serta upaya-upaya yang sudah dan akan diperbuat oleh negara tersebut dalam upaya untuk penanggulangan terorisme.