Kapolda Bali Ingatkan Ancaman Keamanan, Isu Toleransi, Terorisme dan Radikalisme

Denpasar – Kepolisian Daerah Bali menyiagakan 2.000 lebih personel untuk mengamankan Natal dan libur akhir tahun 2017. Personel dari Satuan Sabhara, Satuan Lalu Lintas, dan unsur terkait lainnya itu dikerahkan untuk menjamin keamanan di tempat ibadah dan daerah wisata.

“Silakan masyarakat Indonesia yang ingin berlibur di Bali, saya jamin keselamatan dan keamanan. Kami akan ‘all out’,” kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Golose di Denpasar, Senin (18/12/2017).

Petugas kepolisian akan ditempatkan di sejumlah tempat vital termasuk tempat ibadah, pusat keramaian dan tempat wisata. Petrus Golose memastikan tidak ada ancaman keamanan signifikan di Bali menjelang Natal 2017 dan libur panjang tahun baru berdasarkan hasil analisis intelijen.

Meski demikian, dalam amanatnya Kapolda Bali meminta personel mengantisipasi ancaman keamanan yang berpotensi terjadi di antaranya kejahatan konvensional, isu toleransi, terorisme dan radikalisme.

Petrus Golose mengatakan, pihaknya bersama sengan satuan tugas khusus “Counter Terorisme and Organized Crime” (CTOC) bersama instansi keamanan lainnya telah mengantisipasi gangguan keamanan itu. “Saya menekankan peningkatan kewaspadaan deteksi dini dan jangan meremehkan potensi gangguan,” katanya seperti dikutip Antara.

Kapolda Bali juga meminta petugas kepolisian tetap mengedepankan pendekatan humanisme kepolisian karena Operasi Lilin dan pengamanan tahun baru bersifat kemanusiaan.

Dalam apel konsolidasi menjelang Natal 2017 dan tahun baru itu, Polda Bali juga menggelar kesiapan anjing pelacak yang akan ikut dikerahkan dalam kegiatan pengamanan.

Kepiawaian polisi wanita dalam melaksanakan tugas dengan menunggangi kuda juga ditampilkan dalam apel gelar pasukan itu yang menarik perhatian masyarakat.