Israel Tangkap Gubernur Yerusalem Atas Tuduhan Terorisme

Yerusalem- Israel dilaporkan sedang menyelidiki Gubernur Yerusalem dari pihak Palestina atas tuduhan terorisme. Tuduhan itu merupakan yang pertama kali diberikan terhadap pemimpin di Palestina, setelah sebelumnya ia telah beberapa kali ditangkap otoritas Israel.

Dikutip dari AFP, Rabu (22/7/2020), Gubernur Yerusalem dari Palestina, Adnan Ghaith, telah ditangkap oleh pasukan keamanan Israel lebih dari 10 kali. Tetapi sebagian besar tuduhan yang diberikan terhadapnya adalah pelanggaran ringan seperti keterlibatan dalam kegiatan politik ilegal di Yerusalem.

Biasanya Ghaith dibebaskan dalam satu atau dua hari setelah ditangkap. Tapi pada penangkapan kali ini, ia sudah beberapa hari ditangkap dan belum dibebaskan. Pengacara Ghaith, Mohammed Mahmoud, mengatakan bahwa selain dakwaan kegiatan politik ilegal, kliennya juga sedang dalam pemeriksaan atas tuduhan perencanaan aksi terorisme, dan diperkirakan tidak akan dibebaskan dalam waktu dekat.

Di bawah kebijakan hukum Israel, berbagai macam pelanggaran berada di bawah payung terorisme. Dengan adanya penyelidikan yang sedang dilakukan bukan berarti Ghaith diduga merencanakan tindakan kekerasan. Menurut Mahmoud, ini adalah pertama kalinya Ghaith menjadi subyek penyelidikan terorisme.

Selain itu, kata Mahmoud, badan keamanan domestik Israel yang berpengaruh, Shin Bet, juga terlibat dalam penyelidikan ini.

Sementara dalam pernyataan terpisah, juru bicara Kepolisian Israel, Micky Rosenfeld mengatakan bahwa Ghaith telah ditangkap di rumahnya di Yerusalem timur pada 19 Juli.

Pada tahun 1967, Israel menduduki Yerusalem timur dalam Six-Day War 1967 atau Perang Enam Hari dan kemudian menganeksasinya dalam langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. Tetapi Israel tetap bersikeras menganggap Yerusalem sebagai sebagai ibu kotanya, sementara Palestina memandang Yerusalem timur sebagai ibukota negara mereka di masa depan. Israel melarang semua kegiatan Otoritas Palestina di Yerusalem selama pendudukan.

Kendati demikian, Otoritas Palestina memiliki seorang menteri untuk Urusan Yerusalem juga seorang Gubernur Yerusalem yang berjabat di Al-Ram, yang berlokasi tepat di sisi lain tembok Israel yang memisahkan kota itu di Tepi Barat.

Secara berulang kali, Gubernur Adnan Ghaith ditangkap karena tuduhan melakukan kegiatan otoritas Palestina di Yerusalem timur, termasuk berusaha untuk memastikan warga Palestina di kota tersebut memiliki akses ke layanan penting di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.