ISIS Rekrut Anggota Taliban Yang Tak Setuju Damai Dengan Afghanistan

Kabul – Kelompok teroris ISIS terkenal sangat licik dan pandai memanfaatkan celah untuk melakukan perekrutan. Seperti yang terjadi saat ini, ISIS tengah merekrut milisi Taliban yang tidak setuju berdamai dengan Pemerintah Afghanistan.

Seorang komandan senior ISIS yang memperkenalkan dirinya sebagai Abdullah mengatakan, rekan-rekannya berada di tempat-tempat rahasia di Kabul dan Jalalabad. Dia menyerukan kepada anggota Taliban yang tidak ingin berdamai dengan pemerintah Afghanistan untuk bergabng dengan ISIS sebagaimana dilansir dari Afghanistan Times, Senin (3/8/2020).

“Kami telah mengubah operasi kami karena sulit berada di tempat-tempat di mana pasukan AS menargetkan kami. Kami sekarang mencoba melakukan serangan gerilya di dalam kota-kota besar,” kata Abdullah.

Pekan lalu, Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB) memperingatkan bahwa kelompok teroris tersebut mampu melakukan serangan di kota-kota besar. PBB juga melaporkan bahwa ISIS tengah berencana merekrut anggota Taliban yang tidak puas dengan perjanjian damai dengan Amerika Serikat (AS). Seperti diketahui Taliban dan AS menandatangani perjanjian damai di Qatar pada 2 Februari.

Seorang pejabat militer AS menyatakan bahwa ISIS masih menjadi ancaman bagi Afghanistan, AS, dan sekutu mereka di NATO.

Dia menyebutkan bahwa pasukan AS telah melakukan 18 operasi terhadap ISIS sejak perjanjian damai antara Taliban dan AS diteken. Di bawah kesepakatan itu, Taliban terikat perjanjian untuk memutuskan semua hubungan dengan kelompok-kelompok teroris internasional dan tidak membiarkan mereka menggunakan tanah Afghanistan sebagai platform untuk mengancam AS dan sekutu Eropa-nya.

Kelompok militan itu juga berjanji akan melakukan negosiasi dengan pemerintah Afghanistan. Sementara itu pihak AS sepenuhnya menarik diri dan 5.000 milisi yang dipenjara dibebaskan dari tahanan pemerintah.

Dewan Atlantik di Washington, Omar Samad, mengatakan bahwa Taliban telah mengetahui beberapa milisi mereka ingin bergabung dengan ISIS, Al Qaeda, dan kelompok-kelompok teroris lainnya.

Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Pusat Studi Strategis Afghanistan, mengatakan bahwa lima dari 20 persen milisi Taliban kemungkinan akan bergabung dengan ISIS. Para pejabat AS dan pakar militer memperkirakan anggota ISIS ditaksir sebanyak 2.500 di Afghanistan, tetapi jumlah itu dapat meningkat jika milisi Pakistan bergabung dengan mereka.

PBB percaya bahwa ada 6.000 hingga 6.500 milisi Pakistan di Afghanistan yang sebagian besar berafiliasi dengan Tehrik-e-Taliban Pakistan dalam koordinasi penuh dengan ISIS di Khorasan. Sejumlah milisi dari Tajikistan dan Uzbekistan juga direkrut oleh ISIS di Afghanistan. (