Generasi Muda Tidak boleh lagi Menjadi Silent Majority dalam Membendung Paham Radikal Terorime

Generasi Muda Tidak boleh lagi Menjadi Silent Majority dalam Membendung Paham Radikal Terorime

Denpasar – Keberadaan Duta Damai Dunia Maya yang diawaki para generasi muda bangsa dibawah pembinaan Pusat Media Damai (PMD) Badan Nasional Penanggulamgan Terorisme (BNPT) dirasa sangat efektif untuk menyebarkan konten-konten perdamaian dalam mencegah penyebaran paham radikal terorisme yang dapat merusak persatuan bangsa ini.

Untuk itulah generasi muda yang merupakan kelompok besar diharapkan tidak boleh lagi untuk memilih bersikap diam (silent majority) dan tidak peduli terhadap kelompok-kelompok kecil yang selama ini telah menebarkan konten hoax, fitnah dan adu domba yang dapat memecah belah bangsa ini.

Hal tersebut dikatakan Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. Ir. Hamli, ME, disela-sela acara pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas Duta Damai Dunia Maya BNPT tahun 2020 yang berlansgung di Prama Sanur Beach Hotel, Denpasar-Bali, Rabu (4/3/2020) tetapi memilih tidak melakukan apa-apa. ini menjadi permasalahan besar yang kita hadapi, sehingga mereka yang merupakan kelompok kecil yang selama ini telah menebarkan konten hoax, fitnah dan adu domba terus berupaya untuk memecah belah bangsa ini.

“Rakornas kali ini dengan tagline yang luar biasa menurut saya yaitu Berani Damai, Saatnya Beraksi..!!!, itu adalah bentuk pengejawantahan bahwa kita tidak boleh lagi menjadi silent majority. Tapi minimal kita harus menjadi paling tidak sebelum jadi vokal mayority, paling tidak menjadi bisa menjadi noisy mayority,” ujar Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. Hamli

Hal tersebut menurut Brigjen Hamli dimaksudkan adalah jika kelompok-kelompok kecil itu berisik dengan melakukan menyebaran konten hoaks, fitnah dan adu domba, maka kelompok generasi muda yang jumlahnyalebih besar ini juga harus berisik dengan menebarkan perdamaian .

“Oleh sebab itu maka teman-teman Duta Damai Dunia Maya ini hendaknya juga terus bisa terus ikut memenuhi ruang-ruang maya ini maupun ruang-ruang offline dengan kedamaian. Jangan kalah sama mereka yang kecil itu,” ujar alumni Sepmilsuk ABRI tahun 1989 ini

Menurutnya, narasi-narasi perdamaian dan narasi-narasi yang positif lainnya hendaknya untuk selalu terus disebarkan untuk memenuhi ruang-ruang itu. “Dengan demikian masyarakat akan menjadi tahu bahwa orang yang menginginkan kedamaian itu masih lebih banyak dengan orang-orang yang menginginkan yang tidak damai,” ujar mantan Kabid Pencegahan Detasemen Khusus (Densus) 88/Anti Teror Polri ini.

Selain itu menjelang digelarnya duta damai dunia maya global yang akan diselenggarakan BNPT pada bulan April mendatang, Brigjen Hamli pun berharap para duta damai Indonesia yang nantinya akan ikut serta pada duta damai global bisa lebih mempersiapkan diri dengan segala kemampuan maupun profesionalismenya masing-masing.

“Kemampuan maupun profesionalisme yang harus mereka (anggota duta damai) lakukan itu bentuknya bisa membuat konten kreatif yang sifatnya bisa berasal dari kedaerahannya masing-masing maupun yang sifatnya nasional. Harapannya seperti itu agar mereka bisa menampilkan konten-konten yang lebih berwarna dan variatif agar pesan perdamaian itu bisa mengena di masyarakat dunia,” ujar alumni Teknik Kimia ITS Surabaya ini mengakhiri.

Seperti diketahui, acara Rakornas Duta Damai Dunia Maya 2020 yang digelar hingga Jumat (6/3/2020) mendatang itu dibuka langsung oleh Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis.

Rakornas Duta Damai ini dihadiri sebanyak 130 peserta anggota aktif Duta Damai dari 13 region. Yang mana tiap-tiap region diwakili sebanyak 10 orang peserta. Seperti diketahui, 13 region Duta Damai Dunia Maya BNPT ini ada di DKI Jakarta, DI. Yogyakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.