Generari Milenial Diminta Promosikan Toleransi Dan Cegah Politisasi SARA

Jakarta – Sahabat Milenial Indonesia (Samindo) dan Setara Institute menyelenggarakan Bincang Anak Muda guna mendorong generasi milenial mengambil bagian penting dalam proses tranformasi bangsa menuju Indonesia emas 2045.

Dikutip dari Beritasatu.com, Dalam keterangan tertulisnya, Setara Institute dan Samindo menaruh keprihatinan pada dua hal yakni, virus intoleransi, radikalisme, dan terorisme saat ini telah mewabah dan menjangkiti generasi muda, yang ditularkan utamanya melalui media sosial dan internet.

Di satu sisi, literasi digital generasi milenial masih rendah sehingga potensi dan kerentanan bagi generasi muda terpapar virus tersebut amatlah tinggi. Pada saat bersamaan, generasi muda juga dihadapkan pada persebaran berita yang berisi ujaran kebencian, hoax, fake news dan content destruktif lainnya, yang secara massif tersebar melalui media sosial dan internet.

Saat ini, kontestasi politik pemilu legislatif dan pemilu presiden yang tahapannya sudah dimulai sejak 2018, masih diwarnai oleh praktik politik yang tidak mencerdaskan generasi milenial. Meskipun tren penggunaan isu SARA dan ujaran kebencian kemungkinan menurun, tetapi faktanya hari ini masih bertebaran materi-materi kebencian dan politisasi SARA bertebaran.

Baca juga : Menristekdikti: Masjid Kampus Jangan Dijadikan Pusat Penyebaran Radikalisme

Atas dasar itu, Setara Institute dan Samindo menghimpun generasi muda dari Jakarta dan Banten untuk memulai menjadi agen-agen untuk diri sendiri, lingkungan sosial, dan agen bangsa. Di mana mereka diharapkan bisa terus menggelorakan promosi toleransi untuk menangkal virus intoleransi, radikalisme, dan terorisme serta akan mendorong literasi digital dan pemilih cerdas untuk menjawab tantangan penggunaan politisasi SARA.

Sebanyak 120 orang generasi milenial telah menyampaikan tekad dan komitmen untuk menjadi bagian dari upaya-upaya yang sedang dilakukan oleh otoritas negara dalam mengatasi intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Generasi milenial ini juga menuntut hak untuk memperoleh pendidikan politik yang mencerdaskan dan bahkan menuntut keteladanan elit untuk berpolitik sesuai dengan budaya bangsa.

Setara Institute dan Samindo yakin bahwa kualitas demokrasi, yang utama diukur dengan integritas dan kualitas pemilu. Oleh karena itu, menjaga Pemilu yang berintegritas adalah tantangan semua kontestan Pemilu.

Diantara upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari ekploitasi perbedaan SARA sebagai kapital politik untuk memenangi kontestasi. Tidak juga mengumbar kebencian dalam bentuk ujaran kebencian dan berita palsu, hoax untuk mencabik emosi warga.

Setara Institute dan Samindo juga akan terus mengajak generasi milenial di beberapa kota menjadi bagian dari gerakan sosial ini, yang utamanya adalah untuk terus mempromosikan toleransi sebagai bagian inti dari elemen ketahanan nasional Indonesia.