FKPT NTT Bertekad Gulung Terorisme di Wilayahnya

Setelah resmi terbentuk dan disahkan langsung oleh kepala BNPT, Komjen Pol. Saud Usman Nasution, MM, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi NTT pimpinan Drs. Sisilia Sona langsung menancapkan visi misi organisasi sebagai panduan kerja. Di hadapan seluruh pejabat BNP dan tamu undangan yang hadir di Hotel On The Rock, NTT, Drs. Sisilia Sona menyatakan bahwa visi FKPT Prov. NTT adalah “Terwujudnya Masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang Damai Bebas dari Radikal Terorisme”.

Bersama seluruh jajaran pengurus FKPT, ia menancapkan lima misi utama untuk forum yang ia pimpin, yakni;

  1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dan kepercayaan melalui pendidikan formal dan non-formal
  2. Mendorong peningkatan pemberdayaan ekonomi, kesadaran hukum dan HAM, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur adat, sosial dan budaya bangsa.
  3. Menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah daerah, lembaga keagamaan, lembaga adat, lembaga pendidikan, media massa, dan lembaga lainnya dalam rangka penguatan kewaspadaan, kepedulian, dan daya tangkal masyarakat terhadap pengaruh radikal terorisme.
  4. Meningkatkan kapasitas dan peran tokoh agama, tokoh pendidik, tokoh adat, tokoh masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan/Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pemuda, perempuan dan ketahanan masyarakat dalam rangka penguatan kewaspadaan, kepedulian, dan daya tangkal masyarakat terhadap pengaruh radikal terorisme.
  5. Melakukan pengkajian dan penelitian terhadap fenomena yang berpotensi terjadinya radikal terorisme serta mengembangkan model dan strategi pencegahannya.

Hadirnya ‘panjang tangan’ BNPT dalam bentuk FKPT di provinsi NTT diharapkan mampu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dari ancaman radikalisme dan terorisme. Hal ini juga menunjukkan keseriusan BNPT dalam menanggulangi terorisme di seluruh wilayah Indonesia. NTT adalah provinsi ke 31 yang disambangi BNPT untuk membentuk FKPT yang kedepan akan berfungsi sebagai mitra strategis dalam pencegahan terorisme di wilayah.