Duta Damai Padang Ajak Universitas Bung Hatta Deklarasi Anti Radikalisme

Padang- Peran generasi muda dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme sangat krusial mengingat sasaran utama kelompok teroris adalah kalangan muda. Inilah yang patut diapresiasi dari Komunitas Duta Damai Dunia Maya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Provinsi Sumatera Barat yang menggandeng Universitas Bung Hatta, Padang untuk melakukan Deklarasi Anti Radikalisme melalui kegiatan Seminar Nasional dan Deklarasi anti Radikalisme serta Wokrshop Jurnalistik dan DKV, Sabtu (31/03/2018).

“sasaran kelompok teroris adalah generasi muda dengan cara mempropagandakan kebencian dan hasutan di media sosial, dengan kegiatan ini kita bisa melawan dan menangkal paham radikalisme dengan membuat konten-konten perdamaian di media sosial” tegas Arrafi, ketua regional Duta Damai Provinsi Sumbar.

Sebagaimana diketahui Duta Damai merupakan komunitas generasi muda penggiat dunia maya sebagai binaan Pusat Media Damai (PMD) BNPT yang dibentuk di masing-masing provinsi. Duta Damai Padang yang dibentuk pada tahun 2017 lalu telah melakukan banyak program dan kegiatan terkait kampanye perdamaian dan anti radikalisme.

Hadir dalam kegiatan tersebut Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Azwar Ananda, MA, untuk membuka kegiatan. Dalam sambutannya ia menyatakan sangat menyambut baik dan merasa bangga dengan inisiasi Duta Damai dengan pihak kampus untuk menyelenggarakan kegiatan ini.

“saya berharap kegiatan ini melahirkan ide-ide bernas dari generasi muda dalam melindungi bangsa ini, kita harus tegas bahwa bangsa ini negara Pancasila, bukan negara agama ”, tegas Azwar.

Sebagai bentuk komitmen anti radikalisme dalam kegiatan tersebut dilakukan pembacaan deklarasi oleh seluruh peserta serta penandatangan deklarasi yang dialkukan oelh pihak kampus, BNPT dan Duta Damai. Salah satu isi deklarasi tersebut menegaskan pentingnya berpegang teguh pada Pancasila, UUD 1945 dan bertekad membentuk generasi muda yang dapat menjaga kemajemukan dan persatuan bangsa dari berbagai ancaman, termasuk ancaman terorisme.

Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari dengan jumlah peserta 250 orang. Pada hari pertama akan dilaksanakan Seminar Nasional dan pelatihan jurnalistik dan dilanjutkan pada hari kedua wokrhop DKV.