Dorong Peran Seniman, Wagub Sulsel Ingatkan Bahaya Terorisme

Makassar – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu’mang, menyambut baik adanya kegiatan Pelibatan Komunitas Seni dalam Pencegahan Terorisme yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT). Wagub menginginkan seniman berperan aktif dalam pencegahan terorisme.

“Saya kira apa yang kita lakukan hari ini, bagaimana memupuk peran dari seniman dan budayawan, bukan hanya dengan melakukan penangkapan, akan tetapi (melalui) bentuk seni dan budaya upaya untuk mengcegah terorisme,” kata Nu’mang dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Syukri Mattanatta di pembukaan dialog Pelibatan Komunitas Seni dalam Pencegahan Terorisme di Makassar, Kamis (6/4/2017).

Nu’mang menambahkan, pihaknya terus berupaya menumbuhkan kegiatan-kegatan seni lokal sebagai penunjang destinasi wisata, juga memiliki tujuan meredam terorisme. Akan tetapi dia menyoroti masih belum adanya regenerasi seniman di Sulawesi Selatan, yang diakuinya menjadi kendala dalam upaya itu sendiri. “Nama-nama yang beredar di level Sulsel masih itu-itu saja. Misalnya, Bapak Ishaq Ngeljeran, Rahman Erge, dan lainnya,” kritiknya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, lanjut Nu’mang, mendorong agar komunitas seni terus tumbuh dan berkembang, sehingga peran aktifnya dalam membantu pencegahan terorisme bisa tampak nyata dan dapat dirasakan hasilnya.

“Menjadi tugas aparat keamanan untuk menindak aksi terorisme. Untuk pencegahan harus dimulai dari masyarakat, LSM, tokoh agama dan tokoh masyarakat, tokoh pendidikan dan kalangan pelajar, dan keterlibatan itu harus ditingkatkan terus,” urai Nu’mang.

Keterlibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme dianggap penting, karena menurut Nu’mang bahaya kejahatan luar biasa itu yang dianggap sangat mengerikan. Menukil pemberitaan di media massa, dia menyebut negara yang terkendala persalan terorisme akut akan mengalami kesulitan air bersih, makanan, dan krisis sosial lainnya. “Sekarang kita (di Indonesia) bisa menikmatinya, dan itu adalah bentuk yang kita ciptakan dan harus bersama-sama dijaga. Kita tentu tidak ingin melihat terorisme menggerus kedamaian yang ada,” pungkasnya.

Dialog Pelibatan Komunitas Seni dalam Pencegahan Terorisme dilaksanakan oleh BNPT dengan menggandeng FKPT. Kegiatan tersebut sudah dan akan dilaksanakan di 32 provinsi se-Indonesia. [shk]