Direktur Pencegahan BNPT Kupas Habis Akar Terorisme di Depan Kabid Penerangan Kemenag se-Indonesia

Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen. Pol. Drs. Hamidin dalam paparannya yang sangat komprehensif mengupas total akar-akar terorisme lokal dan global saat ini dan mekanisme kerjanya serta hambatan dan tantangan yang dihadapi aparat dalam menanggulangi terorisme di tanah air.

“Apa yang kita hadapi sekarang merupakan refleksi dari perjalanan hidup umat manusia mulai dari gaya hidup primitif kemudian beranjak ke gaya hidup lebih maju. `Umat manusia kini memasuki era baru ketiga setelah era pertanian da industri yaitu, era informasi dan komunikasi yang canggih sehingga manusia ibarat hidup dalam sebuah desa kecil atau yang diistilahkan global village. Terorisme merupakan salah satu buah dari pergerakan informasi yang terjadi selama ini. Artinya apa yang terjadi di Indonesia merupakan relasi dari apa yang terjadi di luar negeri. Demikian kata mantan Kapolres Jakarta tersebut

Selain itu, dikatakan bahwa saat ini ada 10 organisasi terorisme yang paling berbahaya di dunia  antara lain ISIS dan Alqaeda. Alqeada memiliki 167 orang Indonesia yang terlibat dalam akademi militernya saat masih aktif di Afghanistan.  Setelah Afghanistan selesai mereka kembali ke Indonesia kemudian menjadikan target-target penting di Indonesia sebagai sasaran sebagaimana yang terjadi dalam dekade terakhir ini. Sementara ISIS  lahir sebagai reaksi atas kondisi politik dan ekonomi di Irak setelah jatuhnya Presiden Saddam Hussein. ISIS kemudian menjadi tujuan perkumpulan orang-orang Saddam Hussein. Oleh karena itu,  ISIS  memiliki personil kekuatan yang cukup canggih dan ahli inteligen dan lain-lain. Di sana terdapat 600 orang Indonesia yang kini bergabung ke dalam ISIS.

Yang menarik dalam paparan dimaksud karena Direktur Penceahan juga menyebutkan bahwa salah satu faktor yang membuat ISIS sangat berbahaya karena  tidak pandang agama, suku, dan ras semua agama dan golongan dapat ditemukan dalam ISIS. Perancis, Rusia, Australia dan beberapa negara Arab masing-masing memiliki warga negara yang bergabung ke dalam ISIS. Ini menunjukkan bahwa ISIS tidak memandang agama akan tetapi siapapun yang ingin bergabung semua ditampung oleh ISIS.

Jaringan teroris ini juga sudah ada di Indonesia bahkan beberapa kelompok radikal telah menyatakan loyal atau berbaiat kepada ISIS.  Pemboman Thamrin merupakan wujud bahwa komitmen jaringan ISIS di Indonesia untuk menunjukkan eksistensinya di Indonesia sehingga mereka akan terus mendapat dukungan dana dari ISIS untuk melakukan aksi-aksi kekerasan dan pemboman di Indonesia. Demikian kata Jenderal bintang satu tersebut.

Oleh karena itu, ia menghimbau agar seluruh aparat terkait termasuk para peserta koordinasi nasional agar memainkan peran dalam upaya menghentikan penyebaran paham radikal di tengah-tengah kita semua.