Deputi 1 BNPT : Pimpinan Pesantren Garda Depan menangkal Radikalisme-Terorisme

Deputi 1 Pencegahan Mayjen TNI Abdurrahman Kadir dalam sambutannya pada Acara dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS Dikalangan Pimpinan Pondok Pesantren Se Jabodetabek pada hari ini di Hotel Kartika Chandra, mengatakan pesantren merupakan benteng perjuangan Bangsa Indonesia sejak indonesia merdeka , pesantren memiliki nilai historis  yang panjang dalam perjalanan bangsa indonesia, pesantren tidak saja hadir sebagai pusat studi khas islam tetapi pesantren juga merupakan konsolidasi perjuangan nasionalisme Indonesia, pesantren ikut serta dalam merebut perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sangat mengapresiasi kegiatan ini, bagaimanapun pimpinan pesantren memiliki pengaruh yang cukup signifikan bagi masyarakat dalam ikut mensosialisasikan bahwa radikalisme dan terorisme sebagai paham yang berbahaya bagi keberlangsungan bangsa Indonesia,  pimpinan pesantren memiliki kapasitas dan keahlian dalam menangkal paham dan  pemikiran radikalisme terorisme, karena bagaimanapun  kelompok ini selalu mengatasnamakan agama dalam melakukan perekrutan dan penyebaran pahamnya, agama sering sekali ditafsirkan  secara terbatas bahkan yang mengerikan Islam yang seharusnya sebagai agama rahmatan lilalamin, dengan wajah santun, kemanusiaan, dan toleransi dirusak dengan wajah islam yang penuh kekejaman, kebencian, dan kekerasan,  tak jarang kelompok ini menggunakan dalil-dalil agama dalam melakukan penyebaran paham ini.

Momentum  Ramadhan dibulan yang penuh rahmat ini Abdurrahman mengharapkan BNPT bersama Sembilan ratus peserta dialog yang mewakili pimpinan pesantren dapat mencegah penyebaran paham pengaruh radikalisme dan ISIS, bahaya kelompok ini terus melakukan rekruitmen, ajakan dan hasutan untuk melakukan kekerasan, isis meracuni pikiran generasi muda, dengan menampilkan  propaganda kegagahan di medan perang, janji-janji  ekonomi terhadap pengikutnya, dan yang luarbiasa saat ini kelompok radikal terorisme melakukan penyebaran propaganda di dunia maya (internet) baik di media online dan media sosial,  Kerjasama BNPT dengan IPIM merupakan dari strategi dan kebijakan Nasional Penanggulangan terorisme di Indonesia,  Strategi pendekatan lunak (soft approach) yang dilaksanakan BNPT bersama dengan segenap komponen organisasi masyarakat  merupakan bagian dari kontra radikalisasi dalam mencegah penyebaran paham radikalisme terorisme dan ISIS di Indonesia, BNPT mengharapkan IPIM menjadi Garda terdepan dalam mencegah penyebaran paham ini di tengah-tengah masyarakat  Indonesia, Alim ulama sebagai pewaris Nabi, menjadi penjaga agama dan bangsa Indonesia dalam menjaga keberlangsungan nasib Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)  dari tumbuhnya paham radikal terorisme dan ISIS