Densus 88 Terus Buru 2 DPO Terduga Teroris Kelompok Jakarta

Jakarta – Satgaswil Densus 88 Antiteror DKI Jakarta masih memburu dua orang lagi yang terlibat dalam kelompok teroris Jakarta. Saat ini sudah 14 orang bagian kelompok teroris itu yang dibekuk termasuk salah satunya adalah mantan Sekertaris Umun FPI, Munarman.

“Untuk teroris kelompok Jakarta, masih berlangsung terus. Sekarang sudah 14 orang yang diamankan. Sementara dua orang masih DPO (daftar pencarian orang–red). Ini masih dikerjakan dan itu akan diselesaikan oleh Densus 88 ya,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Senin (10/5/2021).

Sebelumya, Satgaswil Densus 88 Antiteror DKI Jakarta menangkap mantan Sekretaris Umum (Sekum) Front Pembela Islam (FPI) Munarman, Selasa (27/4/2021) sore. Ia ditangkap di kediamannya di Perumahan Bukit Modern, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, sekira pukul 15.30. Dari penangkapan itu polisi juga menggeledah markas bekas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan penangkapan Munarman terkait dengan dugaan keterlibatan dengan aksi-aksi terorisme yang terjadi di sejumlah tempat beberapa waktu lalu.

“Lalu di rumah kediaman saudara M, tim melakukan penggeledahan, dan tim lain juga melakukan penggeledahan di kantor sekertariat di Petamburan, yaknu kantor organisasi massa yang sudah dilarang pemerintah,” kata Ramadhan.

Sementara dalam penggeledahan di Sekertariat Ormas FPI yang sudah terlarang kata Ramadhan ditemukan sejumlah barang bukti yang disita aparat.

“Pertama, atribut ormas terlarang yang sudah dilarang pemerintah. Jadi beberapa atribut terlarang,” katanyam

Kemudian kata Ramadhan ditemukan beberapa dokumen. “Yang tentunya dokumen-dokumen ini akan di dalami lagi oleh penyidik Densus 88,” ujar Ramadhan.

Lalu katanya ditemukan beberapa tabung yang isinya adalah serbuk. “Serbuk yang dimasukkan ke dalam botol-botol. Serbuk tersebut mengandung nitrat yang sangat tinggi jenis aceton. Dan ini juga akan didalami lagi oleh penyidik dan puslabfor,” katanya.

Kemudian yang terakhir kata Ramadhan ditemukan beberapa botol plastik berisi cairan TATP atau Triacetontriperoxid yang merupakan bahan peledak yang dikenal dengan sebutan Mother Of Satan.