Cegah Paham Radikal di kalangan Pelajar, BNPT dan FKPT Banten ajak Pelajar buat Video Pendek

Jakarta – Paham radikal dan terorisme masih terus berkembang di negara kita dan menjadi momok yang menakutkan. Karena tidak ada satupun dari seseorang yang terbebas dari ancaman paham radikal terorisme tersebut. Karena kelompok yang mengajarkan paham kekerasan ini melakukan propaganda dengan berbagai cara.

Dan kalangan generasi muda baik dari jenjang sekolah hingga perguruan tinggi masih menjadi sasaran empuk bagi kelompok radikal terorisme melalui propaganda-propagandanya untuk dapat direkrut dan begabung di dalam jaringan kelompok radikal tersebut.

Untuk itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Banten kembali melibatkan pelajar SMA dan sederajat dengan menggelar kegiatan Diskusi, Workshop dan Lomba Video Pendek Kreatif Indonesia Tangguh, sebagai upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. Acara yang melibatkan sebanyak 180 pelajar SMA sederajat yang ada di Provinsi Banten ini digelar secara daring pada Selasa (27/7/2021).

Inspektur BNPT, Catur Iman Pratignyo, SE, dalam sambutannya pada kegiatan tersebut menyampaikan empat ajakan kepada para peserta agar para pelajar dapat menyadari bahwa mereka adalah generasi masa depan bangsa sehingga harus waspada terhadap aksi dan rekrutmen kelompok radikal.

“Pertama, kalian para pelajar adalah generasi masa depan bangsa, karena itu jangan melakukan hal-hal yang akan merusak masa depan kalian dan masa depan bangsa.” kata Catur pada pembukaan kegiatan Diskusi, Workshop dan Lomba Video Pendek Kreatif Indonesia Tangguh di Jakarta, Selasa (27/7/2021).

Kedua lanjut Catur, para pelajar harus menyadari bahwa semua paham/ajaran atau diskusi yang mengarah pada pengingkaran terhadap Pancasila dan NKRI harus ditolak dan dilaporkan kepada pihak sekolah dan aparat berwajib.

“Ketiga, mengenali segala bentuk penyebaran dan perekrutan kelompok radikal terorisme sekaligus menolak serta melaporkan kepada pihak sekolah dan aparat berwajib,” ujar mantan Kabag Komunikasi dan Informasi Publik Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ini.

Lalu yang keempat, dirinya mengajak para pelajar untuk mengenali dan menolak segala bentuk narasi, tulisan, ajakan baik secara langsung maupun melalui media sosial apapun yang mengarah pada tindakan intoleransi, melemahkan kebhinekaan, merusak perdamaian dan menebarkan kebencian atas golongan tertentu.

“Potensi radikalisme, intoleran dan terorisme bisa terjadi pada pelajar dan pemuda dimanapun dan kapanpun, jika kita bisa menjangkau lebih banyak pelajar lainnya melalui acara ini tentunya akan lebih banyak lagi pemuda yang dapat kita jaga dan selamatkan,” ujar Catur mengakhiri.

Sementara itu Dr. H. Amas Tadjuddin, M.M. selaku Ketua FKPT Provinsi Banten dalam sambutannya secara daring mengingatkan kepada para generasi muda untuk tidak mudah terprovokasi ataupun hasutan yang disebarkan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab, utamanya dari kelompok radikal.

“Jangan sampai adik-adik (pelajar) terprovokasi oleh kelompok-kelompok (radikal) yang meresahkan masyarakat. Kalian semua agar tetap waspada akan bahaya radikalisme dan terorisme yang menyasar kepada pemuda termasuk melalui social media,” ujarnya mengingatkan.

Dalam kesempatan yang sama Kabid Pemuda dan Pendidikan FKPT Provinsi Banten, Sholehuddin M.Pd dalam arahannya kepada para peserta juga menyampaikan, bahwasanya upaya BNPT dalam membentengi pemuda dari pengaruh paham radikal terorisme sama halnya dengan melindungi asset yang paling berharga bangsa ini.

“Penguatan dan pemberdayaan pemuda untuk mencegah paham radikal adalah investasi bagi bangsa ini,” ungkap Sholehuddin.

Seperti diketahui, melalui acara Diskusi, Workshop dan Lomba Video Pendek Kreatif Indonesia Tangguh yang diadakan oleh BNPT dan FKPT, para pelajar diberikan pemahaman mengenai bahaya radikalisme dikalangan pemuda dan pelatihan untuk membuat karya video kreatif orisinil berdurasi maksimal 3 menit.

Nantinya hasil karya video tersebut kemudian diunggah ke kanal social media Youtube dan Instagram untuk kemudian dilombakan dengan karya lainnya sebagai upaya pelibatan pemuda dan pelajar untuk berperan aktif dalam menjaga perdamaian di Indonesia melalui konten positif di dunia maya.