Bupati Kudus: Tandu Kirab Bwee Gee, Bukti Kudus Kota Toleran

Kudus – Suasana mendung menyelimuti Kabupaten Kudus, kemarin, Minggu (5/1) pagi. Namun, hal tersebut tak menyurutkan niat dan semangat peserta kirab perayaan Bwee Gee di Klenteng Ho Hien Bio. Tak tanggung, sebanyak 60 peserta kirab datang dari berbagai klenteng di seluruh Indonesia.

Berdasarkan sejarah, munculnya Bwee Gee dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa disebutkan sebagai rasa terima kasihnya kepada seorang pejabat negara (kepala pajak) yang jujur, bersih, dan bijaksana. Ia bernama Hok Tik Cing Sin dan terkenal akan kebijaksanaannya sehingga rakyat sangat menghormati dan mencintainya.

Atas kebijaksanaan dan kejujurannya itu, Hok Tik Cing Sin diangkat Dhi Kong atau Tuhan Yang Maha Esa menjadi Dho Tee Kong atau Dewa Bumi yang diberi tugas menjaga dan memelihara alam sekitar. Oleh karena itu, setiap menjelang Imlek, umat Tri Dharma menggelar perayaan Bwee Gee sebagai ungkapan terima kasih atas karunia Dewa Bumi dalam menjaga alam sekitar sepanjang tahun.

Mewakili panitia Kirab Bwee Klenteng Ho Hien Bio Kudus, Liong Kuo Tjun, yang juga pernah menjadi ketua TTID Ho Hien Bio menyambut gembira kehadiran Plt. Bupati Kudus H.M. Hartopo. Ia menyebut, kehadiran H.M. Hartopo adalah wujud bahwa pemerintah daerah hadir untuk masyarakatnya. Maka, dalam kesempatan itu, Liong Kuo Tjun mendapuk H.M. Hartopo agar ikut menandu kirab. ”Kehadiran beliau dalam acara Bwee Gee tahun ini serasa anugerah bagi kami. Ini adalah simbol bahwa kami sangat dihargai oleh pemerintah daerah untuk dapat menjalankan ibadah dan perayaan kami dengan lancar, aman, dan damai,” katanya.

Sementara itu, H.M. Hartopo menegaskan pentingnya kerukunan antar umat beragama. Ia yakin bahwa Kudus adalah kota yang penuh toleransi. Buktinya, hingga sekarang tidak ada konflik antar umat beragama yang terjadi di Kudus. Ini artinya, kesungguhan Pemerintah Daerah untuk memastikan kerukunan beragama sangat nyata.

”Sejak zaman Sunan Kudus hingga sekarang, Kudus adalah kota yang penuh dengan toleransi antar umat beragama. Justru, jika ada kegiatan perayaan hari besar, antar umat saling membantu agar acaranya lancar,” ujar Hartopo, dikutip Jawapos.com, Minggu (5/1).

Tak hanya itu, H.M. Hartopo menyoroti tentang peserta yang meramaikan kirab Bwee Gee di Kudus. Menurut catatan, klenteng Ho Hien Bio kedatangan tamu dari berbagai klenteng di seluruh Indonesia dan paling jauh datang dari Malaysia. Untuk itu, pihaknya menginginkan agar tamu dari luar daerah bahkan luar negeri merasa betah dan nyaman di Kudus. ”Jangan cuma sehari di Kudus. Pastikan bahwa kalian mencicipi kuliner Kudus yang tidak ada duanya di kota lain. Jangan takut, Kudus kota yang aman dan damai,” tutupnya.