Bupati Kediri Ajak Jemaat Gereja Tak Takut Ancaman Terorisme

Kediri – Bupati Kediri Haninditho Himawan Pramana mengajak jemaat di daerah itu untuk tidak takut dengan ancaman terorisme serta berani melawannya untuk kehidupan yang lebih baik.

“Terorisme memang ada. Tapi, saya yakin teroris akan takut melihat kegiatan seperti sekarang ini, seluruh umat berkumpul, bersatu dan memiliki tujuan yang sama, lama-kelamaan terorisme akan hilang,” katanya saat menghadiri acara ibadah Paskah Badan Musyawarah Antargereja (Bamag) Kabupaten Kediri di Kediri dilansir Antara, Senin (19/4/2021).

Haninditho menegaskan pemerintah akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga Kabupaten Kediri. Masyarakat diharapkan tidak takut dan berani melawannya.

Selain itu, ia juga menyampaikan apresiasinya kepada dua desa di Kabupaten Kediri yang mampu menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama, yaitu Desa Medowo Kecamatan Kandangan dan Desa Sekaran Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri. Ia berharap toleransi ini juga terjadi di seluruh Kabupaten Kediri.

“Dengan toleransi antarumat beragama, maka pelaku radikalisme ini akan hilang dengan sendirinya, karena tujuan mereka adalah memecah belah umat beragama,” kata dia di Kediri.

Bupati berkunjung di GPdI Anugerah Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri. Kunjungan tersebut dalam rangka menghadiri ibadah Paskah Badan Musyawarah Antargereja (Bamag) Kabupaten Kediri. Tahun ini, ibadah paskah Bamag Kabupaten Kediri tersebut mengambil tema “Bangkit dan Menjadi Terang”.

Dihadapan seluruh hadirin, Hanindhito mengucapkan selamat Paskah dan berharap momentum ini menjadi motivasi untuk kehidupan yang lebih baik, serta kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Kediri senantiasa terjaga.

Bupati juga mengingatkan bahwa saat ini pandemi COVID-19 belum berakhir. Untuk itu, diharapkan semua masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19.

Dalam acara itu, juga dihadiri jemaat. Namun, acara tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Setiap peserta dilakukan pengecekan suhu tubuh, harus cuci tangan serta mengenakan cairan pembersih tangan. Di lokasi pun, juga menerapkan jaga jarak. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.