Boko Haram Melakukan Perang Gerilya Setelah Kehilangan Wilayah

Serangan Terakhir

Militer Nigeria mengincar kemenangan terakhir melawan kelompok militan sebelum Buhari resmi menduduki jabatan presiden pada tanggal 29 Mei mendatang.

Hanya satu daerah di negara bagian Borno, hutan Sambisa, yang masih berada di bawah kontrol Boko Haram. Presiden Goodluck Jonathan, yang masa jabatannya akan segera berakhir, mengatakan pada 30 April lalu bahwa dua daerah di negara bagian timur laut lainnya, Adamawa dan Yobe, telah dibersihkan dari gerilyawan.

Di daerah Yobe, seorang pelaku bom bunuh diri telah melukai sedikitnya 14 siswa di sebuah perguruan tinggi di sebuah kota timur laut dari Potiskum pada pada 8 Mei lalu. Boko Haram masih berusaha untuk merekrut anggota baru di sekitar Danau Chad, kata Mammadou Yousef, seorang penduduk desa Duguri di daerah danau Chad, melalui telepon, Senin kemarin.

“Anda tidak dapat memisahkan pemberontakan dari isu kemiskinan atau kurangnya pendidikan,” kata Philip Obaji, seorang aktivis pendidikan dan pembangunan, melalui telepon dari kota Calabar. “Buhari mengatakan bahwa dia akan fokus dalam memerangi pemberontakan dan membangun kembali daerah yang terkena efek dari pemberontakan tersebeut, tetapi hal ini akan membutuhkan begitu banyak usaha dan begitu banyak sumber daya.”

Buhari, mantan penguasa militer, menyatakan bulan lalu bahwa kunci utama dari strateginya melawan pemberontak adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.

Menciptakan Lapangan Kerja

“ketertinggalan ekonomi pasti telah menjadi kontribusi utama terhadap mengalirnya dukungan bagi Boko Haram dan hal ini akan terus menyalakan radikalisasi jika tidak segera diatasi,” ungkap Malte Liewerscheidt, seorang analis senior untuk isu Afrika di Bath, sebuah organisasi yang berbasis di Inggris, melalui sebuah respons e-mail. Organisasi ini memperkirakan bahwa Boko Haram telah menewaskan lebih dari 4.700 orang tahun lalu, jumlah ini dua kali lipat lebih banyak dibanding tahun 2013.

“Buhari bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja di Nigeria bagian timur laut melalui investasi publik di bidang pertanian dan infrastruktur, tapi tetap ada banyak keraguan terutama tentang mendapatkan cukup dana untuk membiayai progam tersebut,” lanjutnya.

Kebanyakan lahan di daerah timur laut adalah semak belukar dan berpasir, jutaan orang hidup dari pertanian. Sementara daerah selatan lebih makmur, mereka memiliki lahan penghasil minyak di lapisan pantai sebelah tenggara dan sebuah ibukota komersial, Lagos, yang terletak di barat daya.

Kesenjangan Infrastruktur

Dengan 58 persen dari anggaran negara pada tahun 2015 ini yang dialokasikan untuk pengeluaran tetap, seperti membayar gaji, pemerintah Nigeria hanya menyisakan tak lebih dari  $ 2,7 miliyar untuk anggaran belanja negara. Hal ini membuat negara ini memiliki kesenjangan infrastruktur di bidang listrik, jalan raya dan kereta api.

“Jika tidak ada (perubahan penting) yang dilakukan, Boko Haram akan muncul kembali dalam bentuk lain,” kata Murray-Bruce. “Boko Haram tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama. Andai saja masyarakat memiliki pekerjaan, anak-anak bisa pergi ke sekolah, maka mereka tidak akan menggunakan senjata. “

Editor : Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *