BNPT Perkuat Pelibatan Perempuan di Pencegahan Terorisme

Ternate – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memberikan perhatian khusus terhadap tren keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme. Pelibatan kelompok perempuan dalam upaya pencegahan akan terus ditingkatkan.

Keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme, jika sebelumnya sebatas simpatisan dan bagian dalam penggalangan dana, saat ini sudah semakin jauh. Peledakan bom di Surabaya, Sibolga, dan terbaru di Colombo, Sri Langka, menjadi penanda perempuan saat ini telah menjadi bagian inti dari jaringan pelaku terorisme.

Anggota Satuan Tugas Pencegahan Terorisme BNPT, Ida Isnani, menyebut pihaknya telah menggagas peningkatan pelibatan perempuan dalam upaya pencegahan. Bersama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 32 provinsi se-Indonesia, kegiatan menggalangan perempuan sebagai agen perdamaian akan dilaksanakan.

“Besok rangkaian kegiatan itu kami laksanakan di Ternate, Maluku Utara. Ini merupakan kegiatan ke tujuh dari rencana dilaksanakan di 32 provinsi,” kata Ida, Rabu (1/5/2019).

Melalui kegiatan tersebut, lanjut Ida, BNPT dan FKPT ingin meningkatkan kesadaran kelompok perempuan dari potensi keterekrutan ke dalam jaringan pelaku terorisme. “Kami ingin perempuan menyadari potensi itu dan memiliki kemampuan membentengi dirinya sendiri, membentengi keluarga, dan lingkungannya,” tambahnya.

Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, kelompok perempuan peserta kegiatan akan diberikan materi seputar radikal terorisme, meliputi makna, pengenalan ciri pelaku dan metode penyebarluasannya, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.

Baca juga : BNPT Buka Layanan Psikososial bagi Korban Bom Sibolga

Untuk menopang keberlangsungan kegiatan BNPT dan FKPT sudah menyiapkan sejumlah nama pegiat perempuan untuk menjadi pemateri. Mereka antara lain Ruby Kholifah, Siti Hanifa, dan Yuni Lutfiana dari The Asian Moslem Action Network (AMAN), Mira Kusmarini dari C-SAVE, Riri Khariroh Ali dari Komnas Perempuan, Soraya Kamaruzzaman dari Balai Syura Aceh, Hikmah Bafagih dari Fatayat Nahdlatul Ulama, hingga perwakilan The Habibie Center, Ardiana Fitri.

“Yang saya sebutkan di atas adalah narasumber nasional dari BNPT. FKPT juga akan menyiapkan pamateri dari daerahnya masing-masing, yang tentunya semua berkompeten di bidang pemberdayaan perempuan,” pungkas Ida. [shk/shk]