BNPT Kembali Susun SOP untuk Meningkatkan Sistem Keamanan di Lingkungan Minerba dari Ancaman Terorisme

Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Sub Direktorat Pengamanan Obvitnas dan Transportasi (Subdit PAM Obvittrans) pada Direktorat Perlindungan di Kedeputian I kembali menyusun Standart Operasional Prosedur (SOP) dalam melindungi Obvitnas dari ancaman terorisme khususnya di sub bidang Mineral dan Batubara (Minerba) dengan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor)

Rapat Koordinasi Persiapan Sosialisasi Standart Operasional Prosedur Sistem (SOP) Sistem Keamanan Objek Vital Nasional Sub Bidang Mineral dan Batubara dalam Menghadapi Ancaman Terorisme yang diadakan di hotel Akmani, Jakarta, Rabu, (4/7/2018) ini dihadiri para peserta dari kalangan TNI/Polri dan juga Perusahaan Mineral dan Batubara.

“Penyusunan draft SOP ini memiliki signifikansi sebagai pedoman koordinatif bagi petugas pengamanan di lapangan dalam menghadapi dan menangani ancaman teror. Selain itu juga untuk memudahkan petugas dalam memahami tugas dan tanggungjawab dalam pengamanan di objek vital nasional sub bidang mineral dan batubara. SOP ini dibagi menjadi tindakan pengamanan saat kondisi aman, kondisi rawan, dan kondisi darurat” ujar Kasubdit Pengamanan Objek Vital dan Transportasi BNPT Letkol Mar. Wahyu Herawan.

Alumni AAL tahun 1997 ini berharap agar semua pihak yang terlibat dalam penyusunan SOP ini dapat memahami SOP secara lebih rinci serta disarankan untuk membuat flowchart agarsemua pihak dapat menjalankan tugas sesuai fungsi dan kewenangannya.

“Selain itu, di dalam SOP perlu dicantumkan mekanisme birokrasi agar mempermudah dan mempercepat dalam pengambilan keputusan dalam menghadapi aksi terorisme. Bahkan untuk rekrutmen pegawai nantinya juga bisa melibatkan psikolog dalam rangka memfilter calon pegawai yang berideologi radikal teroris,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Danyonmarhanlan II/Padang ini.

Menurutnya, untuk menjalankan pedoman ini BNPT akan menjadi koordinator utama untuk pengamanan obvitnas dalam kondisi kontijensi, perlu adanya sinergitas antara pengelola keamanan internal, TNI, Polri dan aparat terkait lainnya yang kemudian akan dikoordinir oleh BNPT dengan SOP ini. Kedepannya Kepolisian akan mulai terlibat dalam pengamanan di obvitnas mulai kondisi rawan hingga kontijensi

“Saya berharap dalam acara Rakor ini dapat mewujudkan Koordinasi antara BNPT dengan Stakeholder terkait, serta pengelola Objek Vital Nasional Subbidang mineral dan Batubara dan Meningkatnya Sistem Keamanan di Lingkungan Objek Vital Nasional Subbidang Mineral dan Batubara dari ancaman terorisme,” katanya mengakhiri