BNPT : Ini Tiga Pegangan Menjadi Duta Damai Lawan Radikal Terorisme

BNPT : Ini Tiga Pegangan Menjadi Duta Damai Lawan Radikal Terorisme

Banjarmasin- Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris, sebagai Narasumber Seminar Nasional Anti Radikalisme dan Terorisme yang diselenggarakan Duta Damai Dunia Maya BNPT Regional Kalimantan Selatan mengatakan memberikan arahan bahwa generasi muda Indonesia sebagai Duta Damai harus memiliki tiga pengetahuan dan sikap untuk melawan radikal terorisme. Ketiga pegangan tersebut adalah pengetahuan Kontra Narasi, Kontra propaganda dan Kontra ideologi.

Menurut Irfan, Strategi nasional BNPT dalam pencegahan radikal terorisme selain Deradikalisasi adalah strategi Kontra radikalisasi. Wujud dari kontra radikalisasi adalah bagaimana pemuda, mahasiswa dan pelajar memiliki kompetensi untuk membuat konten positif dan konten damai yang kemudian disebarluaskan di dunia maya.

“Pembuatan konten damai yang dilakukan oleh duta damai untuk melawaan penyebaran konten negatif yang berisi ajakan kekerasan, ftinah, hasutan dan pemahaman keagamaan yang sempit dan terbatas” tukas Irfan.

Duta Damai kalsel harus mampu menjadi corong produksi narasi alternatif, narasi komunikasi inklusif dan komunikasi yang mendamaikan untuk mencegah konten radikal terorisme. Pemuda di Kalsel harus mengisi wilayah-wilayah di media sosial atau di dunia maya dengan konten itu semua jangan sampai wilayah tersebut di penuhi dengan konten radikal terorisme.

Lebih lanjut Irfan mengatakan bahwa Duta Damai harus semakin di besarkan bahkan hingga ketingkat Kecamatan tidak berhenti sampai di Provinsi saja.

“kalian semua Pemuda Kalsel harus memahami empat konsensus Bangsa Indonesia, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Nasionalisme dan Undang-Undang Dasar 1945, Duta damai harus bisa menciptakan kehidupan damai di masyarakat.” harap Irfan.

Acara seminar nasional ini dihadiri juga Kesbangpol Provinsi Kalsel, Kepolisian Daerah Kalsel, Forum Kooordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalsel, unsur organisasi mahasiswa yang ada di Kalsel, dan para pelajar se provinsi Kalimantan selatan. Semua peserta saat penutupan acara membacakan deklarasi anti Hoak dan anti radikal terorisme.